KONSEPSI ISLAM ( AL-QUR’AN )
TENTANG
PERMASALAHAN KRISTIANI
A.
Kitab Injil
1.
Kitab Injil
termasuk salah satu kitab yang diturunkan Allah Swt.
“Dia menurunkan al-Kitab (al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan
Injil”
(Qs. Ali Imran ( 3 ) : 3)
2.
Kitab Injil
diberikan kepada Nabi Isa (Yesus) as.
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan
mengutus Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat.
Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya (yang menenrangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya,
yaitu kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang
yang bertaqwa”.
(Qs.Al-Maidah (5) : 46)
“Kemudian Kami iringkan dibelakang mereka rasul-rasul Kami dan
Kami iringkan pula Isa putera Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami
jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang”.
(Qs.Al-Hadiid (57) : 27).
3.
Isi Injil sekarang
banyak yang disembunyikan, ditambah dan
atau dikurangi
“Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu rasul Kami,
menjelaskan kepadamu banyak dari isi al-kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak
(pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah,
dan kitab yang menerangkan (Al-Qur’an)”
(Qs. Al-Maidah (5) : 15)
4.
Kitab Injil dan
Taurat (Al-Kitab) berisi Nubuwat tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW.
“Orang-orang (Yahudi dan
Nasrani) yang telah Kami beri al-Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad
seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebagian di
antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui”.
(Qs.Al-Baqarah (2) : 146)
“(yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi, yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi
mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan nebgharamkan
bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan
belenggu-belenggu yang ada pada mereka.
Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an),
mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
(Qs.
Al-A’raf (7) : 157)
B.
Isa (Yesus) as. dan
Teologi Kristiani
1.
Isa (Yesus) as.
dilahirkan oleh Maryam (Maria) tanpa didahului hubungan dengan lelaki.
“Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur’an, yaitu
ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.
Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu
Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma dihadapannya (dalam bentuk)
manusia yang sempurna.
Maryam berkata : “Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada
Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertaqwa”.
Ia (Jibril) berkata : “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang
utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”.
Maryam berkata : “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak
laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan
(pula) seorang pezina!”
Jibril berkata : “Demikianlah Tuhanmu berfirman : “Hal itu
adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi
manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang
sudah diputuskan”.
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan
kandungannya itu ke tempat yang jauh”.
(Qs. Maryam (19) : 16 s/d
22).
“(ingatlah), ketika
Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu
(dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang)
daripada-Nya, namanya Al masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia
dan di akhirat dan Termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
Dan Dia berbicara dengan
manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan Dia adalah Termasuk
orang-orang yang saleh."
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai
anak, Padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah
berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa
yang dikehendaki-Nya. apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah
hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah Dia. “ (Qs.
Ali Imran (3) : 45 s/d 47 )
2.
Isa (Yesus) as.
dapat berbicara sewaktu masih dibuaian membela ibundanya (Maryam) dan
menyatakan kebesaran Allah Swt.
“Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan
menggendongnya. Kaumnya berlata : “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah
melakukan sesuatu yang amat mungkar.
Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang
yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina.
Maka Maryam menunjuk kepada anaknya, mereka berkata : “Bagaimana
kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan ?”
Berkata Isa : “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku
Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku
berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan)
zakat selama aku hidup;
Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang
yang sombong lagi celaka.
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan,
pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.
(Qs. Maryam (19) :
27 s/d 33)
3.
Isa (Yesus) as.
adalah utusan Allah SWT.
“Al-Masih putera Maryam itu haanyalah seorang rasul yang
sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang
sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikanlah bagaimana Kami
menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kebenaran (Kami), kemudian
perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan kebenaran
ayat-ayat Kami itu)”.
(Qs. Al-Maidah (5) : 75)
“Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu,
dan janganlah kamu mengatakan kepada Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya
Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dgn )
Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada maryam dan (dengan tiupan) roh
dari-Nya”.
(Qs. An-Nisa (4) : 171)
4.
Isa (Yesus) as.
diutus menjadi nabi dan Rasul bagi Bani Israil.
“Maryam berkata : “Ya
Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh
oleh seorang laki-lakipun”.
Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril) : “Demikianlah Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan
sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya :”jadilah”, lalu jadilah dia.
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Hikmah, Taurat
dan Injil.
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada
mereka) : “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda
(mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk
burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi se ekor burung dengan seizin
Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirya dan orang yang
berpenyakit sopak (kusta); dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah;
aku akan kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan
dirumahmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda
(kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman”.
(Qs. Ali Imran (3) :
47 s/d 49)
“ Dan (ingatlah) ketika
Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar
gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir
yang nyata." (Qs. Ash-Shaff (61) : 6 )
5.
Isa (Yesus) as.
mengajak kaumnya (Bani Israil) untuk menyembah Allah Swt.
“Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata :
“Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan
kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah
kepada Allah dan taatlah (kepada)ku.
Sessungguhnya Allah Dia-lah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka
sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus”.
(Qs. Az-Zukhruf (43) : 63 – 64 )
“Dan (aku datang kepadamu) memebenarkan Taurat yang datang
sebelumku; dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan
untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari
Tuhanmu, karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Sesusngguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah
Dia, Inilah jalan yang lurus.
Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israil)
berkatalah dia : “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk
(menegakkan agama) Allah ?” Para Hawariyyun (sahabat-sahabat setia) menjawab :
“Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan
saksikanlah bahwasesungguhnya Kami adalah orang-orang yang berserah diri”.
(Qs. Ali Imran (3) :
50 s/d 52)
“ Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang
agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami
wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan
Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat
berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah
menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
(agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).” (Qs.Asy-Syura (42) : 13 )
6.
Isa (Yesus) as.
adalah seorang yang dekat kepada Allah Swt, dan orang yang terkemuka di dunia
dan di akhirat.
“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata : “Hai Maryam, sesungguhnya
Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan)
dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih Isa Putera Maryam,
seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang
didekatkan (kepada Allah)”.
(Qs. Ali Imran (3) : 45)
“ Dan Kami telah
menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-masing telah
Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk,
dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) Yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub,
Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik.”
“ Dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. semuanya Termasuk
orang-orang yang shaleh.”
“Dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. masing-masing Kami
lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya),”
“Dan Kami lebihkan (pula) derajat sebahagian dari bapak-bapak
mereka, keturunan dan saudara-saudara mereka. dan Kami telah memilih mereka
(untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan
yang lurus.
“ Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk
kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. seandainya mereka
mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka
kerjakan.” (Qs.Al-An’am (6) : 84
s/d 88 )
7.
Isa (Yesus) as.
dapat menyembuhkan penyakit kusta dan orang buta dengan izin Allah Swt.
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada
mereka) : “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda
(mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk
burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi se ekor burung dengan seizin
Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirya dan orang yang
berpenyakit sopak (kusta); dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah;
aku akan kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan
dirumahmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda
(kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman”.
(Qs. Ali Imran (3) : 49)
8.
Isa (Yesus) as.
dengan izin Allah dapat membangkitkan orang yang sudah mati.
“(Ingatlah), ketika Allah mengatakan : “Hai Isa putera Maryam,
ingatlah nikmat=Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus, kamu
dapat berbicara dengan manusia diwaktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa,
dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil,
dan (ingatlah) pula diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang
berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu
menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin=Ku.
Dan (ingatlah) waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak
dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan
(ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup)
dengan se izin-Ku, dan (ingatlah) diwaktu aku menghalangi bani Israil (dari
keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka
berkata : “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata”.
(Qs. Al-Maidah (5) : 110 )
9.
Isa (Yesus) as.
membenarkan dan tidak merombak kitab Taurat Musa as, serta memberitahukan akan
datangnya Nabi Saw setelah diri beliau as.
“Dan
(ingatlah) ketika Isa putera maryam berkata : “Hai Bani Israil, sesu gguhnya
aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku,
yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang
akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). Maka tatkala rasul itu
datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata :
“Ini adalah sihir yang nyata”.
(Qs.Ash-Shaff (61) : 6 )
10. Isa (Yesus) as. merupakan hamba Allah Swt yang juga
diperintahkan menunaikan shalat dan zakat dengan ketentuan yang sesuai pada
masa itu.
“Berkata Isa :
“Sesungguhnya aku ini haamba Allah. Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia
menjadikan aku seorang nabi.
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku
berada, dan Dia memerintahkan kepadaku untuk (mendirikan) shalat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup.
Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang
yang sombong lagi celaka”.
(Qs. Maryam (19) : 30
s/d 32 )
11. Isa (Yesus) as. tidak pernah mendakwakan dirinya sebagai Tuhan,
tidak pernah pula menyuruh orang untuk menganggapnya sebagai Tuhan.
“Dan (inatlah) ketika Allah berfirman : “Hai Isa putra maryam,
adakah kamu mengatakan kepada manusia : “Jadikanlah aku dan ibuku 2 orang tuhan
selain Allah ?”
Isa menjawab : “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku
mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya,
maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada
diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya
Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”.
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang
Engkau perintahkan kepadaku (mengatakannya) yaitu : “Sembahlah Allah, Tuhanku
dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada
di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (mengangkat) aku, Engkaulah yang
mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu”.
(Qs. Al-Maidah (5) : 116 – 117 )
12. Isa (Yesus) as. tidak mati di tiang salib
“dan karena ucapan mereka : “Sesungguhnya kami telah membunuh
al-masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan
tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang merekabunuh) ialah orang yang
diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih
paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang
dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu,
kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang
mereka bunuh itu adalah Isa”.
(Qs. An-Nisa (4) : 157 )
13. Isa (Yesus) as. sesungguhnya diangkat oleh Allah Swt
“Tetapi (yang
sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
(Qs. An-Nisa (4) : 158 )
14. Isa (Yesus) as. akan turun kembali ke bumi dan akan wafat
sebagaimana layaknya makhluk Allah Swt.
“(Ingatlah), ketika Allah
berfirman : “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir
ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang
yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang
yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Aku-lah kembalimu, lalu
Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya”.
(Qs. Ali Imran (3) : 55 )
“Tetapi (yang
sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha bijaksana.
Tidak ada seorangpun dari ahli kitab, kecuali akan beriman
kepadanya (Isa as) sebelum kematiannya. Dan dihari kiamat nanti Isa itu akan
menjadi saksi terhadap mereka”.
(Qs. An-Nisa (4) : 158 –
159 ).
15. Isa (Yesus) as. akan menjadi saksi di hari kiamat tentang segala
sesuatu yang diperselisihkan ummatnya mengenai dirinya.
“Tidak ada seorangpun dari ahli kitab, kecuali akan beriman
kepadanya (Isa as) sebelum kematiannya. Dan dihari kiamat nanti Isa itu akan
menjadi saksi terhadap mereka”.
(Qs. An-Nisa (4) : 159
).
16. Isa (Yesus) as. bukanlah anak tuhan, melainkan anak maryam atau
seorang hamba Allah Swt.
“Yang menciptakan langit dan bumi.Bagaimanakah akan ada
baginya anak sedang dia tidak mempunyai isteri ?
Dia menciptakan tiap-tiap sesuatu dan Dia Maha Mengetahui
tiap-tiap sesuatu”.
(Qs. Al-An’am (6) : 101 )
“Al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan
tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa
yang enggan dari menyembah-Nya dan menyombongkandiri, nanti Allah akan mengumpulkan
mereka semua kepada-Nya”
(Qs. An-Nisa (4) : 172 )
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan al-Kitab (Taurat)
kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan
rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa
putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus “.
(Qs. Al-Baqarah (2) : 87
)
“Wahai ahli Kitab,
janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam
itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang
disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka
berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan:
"(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari Ucapan itu). (Itu) lebih baik
bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa, Maha suci Allah dari mempunyai
anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. cukuplah Allah
menjadi Pemelihara.”. (Qs. An-Nisa (4) : 171 )
17. Ibunda Isa (Yesus) as., yaitu Maryam (Maria) adalah orang yang
disucikan oleh Allah SWT.
“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata : “Hai
Maryam,sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan
kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)
“Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah
bersama-sama orang-orang yang ruku’ “. (Qs. Ali Imran (3) : 42-43)
18. Isa (Yesus) as. bukanlah Tuhan, tidak ada trinitas, dan tidak
ada tuhan lain selain Allah Swt.
“Sesungguhnya telah
kafirlah orang-orang yang berkata : “Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera
maryam”, padahal al-Masih (sendiri) berkata : “Hai bani Israil, sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu”, sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan)
Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya sorga, dan tempatnya ialah
neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan : “Bahwasanya
Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain
dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan
itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaaan yang
pedih”.
(Qs. Al-Maidah (5) : 72 – 73 )
“Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu,
dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sessungguhnya Al-Masih,Isa putera maryam itu, adalah utusan
Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya dan disampaikan-Nya kepada
Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya dan janganalah kamu mengatakan : “Tuhan itu tiga”, berhentilah
(dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha
Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi
adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai pemelihara”.
(Qs. An-Nisa (4) : 171 )
19. Isa (Yesus) as. tidak mengajarkan dosa waris, karena dosa Nabi
Adam as telah diampuni Allah SWT.
“Kemudian Adam memperoleh
beberapa kalimat dari Tuhannya ( ia minta ampun ), lalu Allah menerima
taubatnya. Sesungguhnya Dia penerima taubat lagi Maha Penyayang “.
(Qs. Al-Baqarah (2) : 37
)
20. Islam tidak setuju dengan adanya surat penebusan dosa.
Masing-masing betanggungjawab terhadap apa-apa yang telah dikerjakan. Dosa akan
diampuni bila meminta ridha/maaf kepada orang dimana kita melakukan
kesalahan/kezaliman kepadanya, atau langsung bertaubat kepada Allah Swt.
Dalilnya antara lain :
“Hai Bani Israil,
ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Ku anugerahkan kwpadamu dan Aku telah
melebihkan kamu atas segala ummat.
Dan takutlah kamu kepada suatu hari diwaktu seseorang tidak
dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu
tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa’at kepadanya
dan tidak (pula) mereka akan ditolong”.
(Qs. Al-Baqarah (2) : 123 )
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya”.
(Qs. Al-Baqarah (2) : 286 )
“Dan masing-masing orang
memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan
Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan”.
(Qs. Al-An’am (6) : 132 )
“Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah) maka
sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan
barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya
sendiri. Dan seseorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan
Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul “.
(Qs. Al-Isra (17) : 15 )
“(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa (bersalah) tidak akan
memikul dosa kesalahan orang lain,
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya,
dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan
(kepadanya),
kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang
paling sempurna,
dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu) “.
(Qs. An-Najm (53) : 38
s/d 42 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar