Statistik

Senin, 12 September 2011

Konsepsi Islam tentang Kristiani


KONSEPSI  ISLAM ( AL-QUR’AN )
TENTANG PERMASALAHAN KRISTIANI

A.       Kitab Injil

1.      Kitab Injil termasuk salah satu kitab yang diturunkan Allah Swt.

“Dia menurunkan al-Kitab (al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil”
(Qs. Ali Imran ( 3 ) : 3)

2.      Kitab Injil diberikan kepada Nabi Isa (Yesus) as.

“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan mengutus Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menenrangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa”.
(Qs.Al-Maidah (5) : 46)

“Kemudian Kami iringkan dibelakang mereka rasul-rasul Kami dan Kami iringkan pula Isa putera Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang”.
(Qs.Al-Hadiid (57) : 27).

3.      Isi Injil sekarang banyak yang disembunyikan, ditambah dan  atau dikurangi

“Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi al-kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan (Al-Qur’an)”
(Qs. Al-Maidah (5) : 15)

4.      Kitab Injil dan Taurat (Al-Kitab) berisi Nubuwat tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW.
 “Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri al-Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui”.
(Qs.Al-Baqarah (2) : 146)

“(yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi, yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan nebgharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.
Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
               (Qs. Al-A’raf (7) : 157)

B.       Isa (Yesus) as. dan Teologi Kristiani

1.      Isa (Yesus) as. dilahirkan oleh Maryam (Maria) tanpa didahului hubungan dengan lelaki.

“Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.
Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma dihadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
Maryam berkata : “Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertaqwa”.
Ia (Jibril) berkata : “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”.
Maryam berkata : “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!”
Jibril berkata : “Demikianlah Tuhanmu berfirman : “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”.
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh”.
(Qs. Maryam (19) : 16 s/d  22).

 “(ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan Termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
 Dan Dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan Dia adalah Termasuk orang-orang yang saleh."
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, Padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah Dia. “ (Qs. Ali Imran (3) : 45  s/d  47 )

2.      Isa (Yesus) as. dapat berbicara sewaktu masih dibuaian membela ibundanya (Maryam) dan menyatakan kebesaran Allah Swt.

“Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berlata : “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.
Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina.
Maka Maryam menunjuk kepada anaknya, mereka berkata : “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan ?”
Berkata Isa : “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.
(Qs. Maryam (19) :  27  s/d  33)

3.      Isa (Yesus) as. adalah utusan Allah SWT.

“Al-Masih putera Maryam itu haanyalah seorang rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kebenaran (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan kebenaran ayat-ayat Kami itu)”.
(Qs. Al-Maidah (5) :  75)

“Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan kepada Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dgn ) Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada maryam dan (dengan tiupan) roh dari-Nya”.
(Qs. An-Nisa (4) : 171)

4.      Isa (Yesus) as. diutus menjadi nabi dan Rasul bagi Bani Israil.
 “Maryam berkata : “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun”.
Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril) : “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya :”jadilah”, lalu jadilah dia.
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka) : “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi se ekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirya dan orang yang berpenyakit sopak (kusta); dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; aku akan kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan dirumahmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman”.
(Qs. Ali Imran (3) :  47  s/d  49)
 “ Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (Qs. Ash-Shaff (61) : 6 )

5.      Isa (Yesus) as. mengajak kaumnya (Bani Israil) untuk menyembah Allah Swt.

“Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata : “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada)ku.
Sessungguhnya Allah Dia-lah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus”.
(Qs. Az-Zukhruf (43) : 63 – 64 )

“Dan (aku datang kepadamu) memebenarkan Taurat yang datang sebelumku; dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Sesusngguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia, Inilah jalan yang lurus.
Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israil) berkatalah dia : “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah ?” Para Hawariyyun (sahabat-sahabat setia) menjawab : “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwasesungguhnya Kami adalah orang-orang yang berserah diri”.
(Qs. Ali Imran (3) :  50  s/d  52)

 “ Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).” (Qs.Asy-Syura (42) : 13 )

6.      Isa (Yesus) as. adalah seorang yang dekat kepada Allah Swt, dan orang yang terkemuka di dunia dan di akhirat.


“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata : “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih Isa Putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)”.
(Qs. Ali Imran (3) :  45)
 “ Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) Yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”
“ Dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. semuanya Termasuk orang-orang yang shaleh.”
“Dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya),”
“Dan Kami lebihkan (pula) derajat sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan dan saudara-saudara mereka. dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus.
“ Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Qs.Al-An’am (6) : 84  s/d  88 )

7.      Isa (Yesus) as. dapat menyembuhkan penyakit kusta dan orang buta dengan izin Allah Swt.


Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka) : “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi se ekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirya dan orang yang berpenyakit sopak (kusta); dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; aku akan kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan dirumahmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman”.
(Qs. Ali Imran (3) :   49)

8.      Isa (Yesus) as. dengan izin Allah dapat membangkitkan orang yang sudah mati.

“(Ingatlah), ketika Allah mengatakan : “Hai Isa putera Maryam, ingatlah nikmat=Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku  menguatkan kamu dengan ruhul qudus, kamu dapat berbicara dengan manusia diwaktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa, dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah) pula diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin=Ku.
Dan (ingatlah) waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan se izin-Ku, dan (ingatlah) diwaktu aku menghalangi bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata : “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata”.
(Qs. Al-Maidah (5) : 110 )

9.      Isa (Yesus) as. membenarkan dan tidak merombak kitab Taurat Musa as, serta memberitahukan akan datangnya Nabi Saw setelah diri beliau as.

“Dan (ingatlah) ketika Isa putera maryam berkata : “Hai Bani Israil, sesu gguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata : “Ini adalah sihir yang nyata”.  (Qs.Ash-Shaff (61) : 6 )

10.  Isa (Yesus) as. merupakan hamba Allah Swt yang juga diperintahkan menunaikan shalat dan zakat dengan ketentuan yang sesuai pada masa itu.
 “Berkata Isa : “Sesungguhnya aku ini haamba Allah. Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku untuk (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.
Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka”.
(Qs. Maryam (19) : 30  s/d  32 )

11.  Isa (Yesus) as. tidak pernah mendakwakan dirinya sebagai Tuhan, tidak pernah pula menyuruh orang untuk menganggapnya sebagai Tuhan.
 
“Dan (inatlah) ketika Allah berfirman : “Hai Isa putra maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia : “Jadikanlah aku dan ibuku 2 orang tuhan selain Allah ?”
Isa menjawab : “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya, maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”.
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakannya) yaitu : “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (mengangkat) aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu”.
(Qs. Al-Maidah (5) : 116 – 117 )

12.  Isa (Yesus) as. tidak mati di tiang salib

“dan karena ucapan mereka : “Sesungguhnya kami telah membunuh al-masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang merekabunuh) ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa”.
(Qs. An-Nisa (4) : 157 )

13.  Isa (Yesus) as. sesungguhnya diangkat oleh Allah Swt
 “Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
(Qs. An-Nisa (4) :  158 )

14.  Isa (Yesus) as. akan turun kembali ke bumi dan akan wafat sebagaimana layaknya makhluk Allah Swt.
 “(Ingatlah), ketika Allah berfirman : “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Aku-lah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya”.
(Qs. Ali Imran (3) : 55 )
 “Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha bijaksana.
Tidak ada seorangpun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa as) sebelum kematiannya. Dan dihari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka”.
(Qs. An-Nisa (4) :  158 – 159 ).

15.  Isa (Yesus) as. akan menjadi saksi di hari kiamat tentang segala sesuatu yang diperselisihkan ummatnya mengenai dirinya.

“Tidak ada seorangpun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa as) sebelum kematiannya. Dan dihari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka”.
(Qs. An-Nisa (4) :   159 ).

16.  Isa (Yesus) as. bukanlah anak tuhan, melainkan anak maryam atau seorang hamba Allah Swt.

“Yang menciptakan langit dan bumi.Bagaimanakah akan ada baginya  anak sedang dia  tidak mempunyai isteri ?
Dia menciptakan tiap-tiap sesuatu dan Dia Maha Mengetahui tiap-tiap sesuatu”.
(Qs. Al-An’am (6) :  101 )

“Al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya dan menyombongkandiri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya”
(Qs. An-Nisa (4) :  172 )

“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan al-Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus “.
(Qs. Al-Baqarah (2) :  87 )

 “Wahai ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari Ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa, Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. cukuplah Allah menjadi Pemelihara.”. (Qs. An-Nisa (4) : 171 )

17.  Ibunda Isa (Yesus) as., yaitu Maryam (Maria) adalah orang yang disucikan oleh Allah SWT.

“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata : “Hai Maryam,sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)
“Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama-sama orang-orang yang ruku’ “. (Qs. Ali Imran (3) : 42-43)

18.  Isa (Yesus) as. bukanlah Tuhan, tidak ada trinitas, dan tidak ada tuhan lain selain Allah Swt.
 “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata : “Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera maryam”, padahal al-Masih (sendiri) berkata : “Hai bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”, sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya sorga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan : “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaaan yang pedih”.
(Qs. Al-Maidah (5) : 72 – 73 )

“Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sessungguhnya Al-Masih,Isa putera maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya dan disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganalah kamu mengatakan : “Tuhan itu tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai pemelihara”.
(Qs. An-Nisa (4) : 171 )

19.  Isa (Yesus) as. tidak mengajarkan dosa waris, karena dosa Nabi Adam as telah diampuni Allah SWT.
 “Kemudian Adam memperoleh beberapa kalimat dari Tuhannya ( ia minta ampun ), lalu Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Dia penerima taubat lagi Maha Penyayang “.
(Qs. Al-Baqarah (2) :  37 )

20.  Islam tidak setuju dengan adanya surat penebusan dosa. Masing-masing betanggungjawab terhadap apa-apa yang telah dikerjakan. Dosa akan diampuni bila meminta ridha/maaf kepada orang dimana kita melakukan kesalahan/kezaliman kepadanya, atau langsung bertaubat kepada Allah Swt.

Dalilnya antara lain :

 “Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Ku anugerahkan kwpadamu dan Aku telah melebihkan kamu atas segala ummat.
Dan takutlah kamu kepada suatu hari diwaktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa’at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong”.
(Qs. Al-Baqarah (2) : 123 )

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya”.
(Qs. Al-Baqarah (2) : 286 )

 “Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan”.
(Qs. Al-An’am (6) : 132 )

“Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah) maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seseorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul “.
(Qs. Al-Isra (17) : 15 )

“(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa (bersalah) tidak akan memikul dosa kesalahan orang lain,
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,
dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya),
kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,
dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu) “.
(Qs. An-Najm (53) :  38 s/d  42 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar