(1) HABIB ABDULLAH bin ALWI bin HASAN AL ATHAS :
-
Telah menjadi kebiasaan dari
para wali Allah Ash-hab al-ahwal, bilamana mereka mendapati kekurangan
pada diri mereka maka merekapun akan mencari seorang guru atau syekh dari
jamaah mereka untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan lahiriyah maupun
bathiniah pada diri mereka, dan bilamana segala kekurangan tersebut telah
sempurna, maka merekapun diberikan “al-libas” sebagai simbol untuk
penyempurnaan lebih lanjut, inilah Al-Libas yang dikenal di kalangan kita
sebagaimana nash al manqul dari para ulama-ulama ahli haqiqat.
______________________________________________
(2) HABIB ALI bin HASAN
ALATHAS SHAHIB AL MASYHAD:
-
Barangsiapa menulis sejarah
waliyullah maka dia bersamanya di hari kiamat, barangsiapa mempelajari
sejarahnya karena cinta, maka seakan-akan ia mengunjunginya.
-
Janganlah
kalian menuntut ilmu kepada sembarangan orang. Akan tetapi carilah seorang guru
(syaikh) yang memenuhi 7 (tujuh) perkara.
Pertama, ilmu pengetahuannya luas.
Kedua, sikapnya arif dan rendah hati.
Ketiga, memiliki pemahaman yang dalam.
Keempat, akhlaq dan nasabnya mulia.
Kelima, memiliki matahati yang tajam.
Keenam, berhati baik dan riwayat
hidupnya baik.
Ketujuh, memeiliki mata rantai keilmuan
yang bersambung kepada rasulullah Saw dan apabila ada seorang sayyid (cucu Nabi
Saw) memenuhi 7 kreteria tersebut, maka ia adalah seorang guru yang sempurna.
-
Dan sudah sepantasnya apabila
kalian menghormati guru kalian melebihi ulama-ulama yang lain. Dan janganlah
kalian sesekali menentang keputusan gurumu dalam setiap persoalan baik yang
dhahir maupun yang bathin, agar kalian sampai ketujuan.
-
Riddah atau
murtad ada 3 jenis, yaitu :
Riddah I’tiqadiyah ialah melakukan kemurtadan
dengan keyakinan, seperti meyakini sesuatu yang bertentangan dengan Islam.
Umpamanya orang yang meyakini Allah Ta’ala
bersemayam di arasy-Nya seperti bersemayamnya makhluk, padahal Allah itu berbeda dengan makhluk dalam af’al,
sifat dan dzat-Nya. Atau meyakini adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
Riddah Fi’liyah, yakni murtad dengan perbuatan
seperti menghempaskan mushaf al qur’an ke tempat yang tidak pantas, melakukan
inhiraf (penistaan) terhadap kitab suci, dan sebagainya.
Riddah Qauliyyah, ialah murtad dengan perkataan.
Inilah murtad yang sering dilakukan manusia, baik ia sadari maupun tidak,
lantaran tidak mau mengaji agama.
Untuk kembali kepada
Islam, ia mesti mengucapkan kembali syahadat dengan lisannya setelah
beristighfar dan bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat.
______________________________________________
(3) HABIB DR. A. ANIES SHAHAB :
-
Struktur anatomi lidah kita
tidak jauh berbeda dengan lidah hewan mamalia seperti kambing dan anjing.
Tetapi, anjing dan kambing tidak mampu berkomunikaso serta menghasilkan
artikulasi seperti kita, padahal ia mampu menggerakkan lidahnya dengan baik.
Hewan mamalia tidak pernah mampu membuat suatu kalimat dengan intonasi,
fluktuasi dan resonansi seperti yang
kita lakukan. Hal ini bisa terjadi hanya karena Allah menyempurnakan penciptaan
kita. Allah menghendaki kita menjadi makhluk-Nya yang sempurna. Dengan kemampuan
itu anda bisa memberikan pelajaran kecil kepada putra-putri anda. Dengan
komunikasi, sekolah-sekolah, bangku perkuliahan dan ceramah agama disampaikan.
Dengan memiliki lidah yang sempurna, anda unggul sekian juta persen dibanding
hewan mamalia.
-
Kita layaknya
sekelompok kafilah. Berjalan seharian, berkejaran dengan gelap yang tak pernah
sanggup untuk dikejar. Gelap tetap datang. Cahaya siang pun muncul kembali dari
belakang.Dalam keadaan yang relatif sama, ia justru yang mengejar kita. Dan
tentu saja, kita mudah untuk dikejar.
-
Begitu juga dengan nikmat
Allah, kita seperti mengejar mereka, berburu dengan waktu memanfaatkannya,
hingga ke jalan yang tidak benar. Namun, suatu kali ia akan berubah mengejar
kita dari belakang. Membelalak mata kita dengan segala kejelekan yang pernah
kita perbuat atasnya. Mudah-mudahan Allah membantu kita dalam menetapkan
batas-batas kenikmatan yang Ia berikan.
-
Saya seringkali
harus menjelaskan kepada pasien-pasien saya bahwa ia menderita penyakit kanker
ganas. Saya mengerti bagaimana terpukulnya pasien-pasien itu mendengar
penjelasan itu. Sepertinya saya telah memvonis dia dengan kematian. Kanker
memang pencuri kebahagiaan seseorang. Tetapi sebagai ummat muslim kita harus
menyakini bahwa cobaan yang diberikan Allah kepada kita memiliki unsur magis.
Unsur magis ini adalah hikmah yang hanya Allah Swt yang tahu.
-
Bagi kita ummat Islam,
penyakit merupakan suatu cobaan dari Allah. Ia mencoba makhluknya untuk
mengetahui sebatas apa kesabaran, sejauh apa kecintaan dan setinggi apa rasa
syukur yang ia miliki. Karenanya, Allah menjanjikan bahwa setiap penyakit
memiliki obat, sebagaimana yang tersebut dalam suatu hadits yang artinya “Semua
penyakit memiliki obat masing-masing”.
______________________________________________
(4) HABIB ALWI bin ABDULLAH bin
SYAHAB :
-
Bagaimana aku
stress sedangkan aku mempunyai al-Qur’an yang aku baca tiap hari. Aku juga
punya kitab Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad. Juga aku pelajari diwan dan
kalam salafusholeh.
-
Dahulu para salaf mendidik
anak-anak mereka dalam berniat dengan telaten sebagaimana mengajarkan surah
al-Fatihah.
-
Sesungguhnya
saat aku bangkit dari tempat dudukku dan berjalan hingga ke pintu, aku membawa
70 niat baik.
_____________________________________________
(5) HABIB ABDURRAHMAN bin AHMAD
ASSEGAF :
-
Manfaatkanlah waktu yang
sedikit dengan sebaik-baiknya. Beribadahlah dalam keadaan apapun, namun
dilakukan dengan ikhlas dan gembira, agar kita selalu mendapat limpahan
keberkahan dan keselamatan dari Allah Swt.
----------------------------------------------------------------
(6) HABIB AHMAD bin ALI bin
ABDURRAHMAN ASSEGAF :
-
Sabar memang
mudah untuk diucapkan, tapi tidaklah mudah
kala dipraktekkan, apalagi harus menjadi sikap yang menyatu dalam diri
seseorang. Kalau sudah menyatu, tentu pribadi yang bersangkutan akan bercahaya,
Allahpun amat sayang kepadanya karena kesabarannya itu. Disinilah kita lihat,
derajat seorang yang sabar begitu tinggi di sisi Allah. Dan atas izin Allah,
apapun yang istemewa bisa terjadi pada orang yang sabar.
-
Bagi Allah, tidak ada yang
sulit, karena Dia yang menjadikan apapun. Semesta dan seisinya adalah ciptaan
Allah dan Dia dengan keadilan-Nya memelihara semuanya itu. Sebenarnya banyak
sekali pelajaran yang diberikan oleh Allah dimuka bumi ini, karena Allah Maha
Pendidik, tapi manusia sering alpa dan banayak yang mengingkari ibrah yang
diberikan-Nya.
-
Cacat yang
dialami seseorang, baik bawaan atau bukan, bagaimanapun merupakan pemberian
Allah Swt. Yang tetap harus disyukuri. Dengan cacat itu Allah Swt bermaksud
memberikan kelebihan lain yang tidak kita ketahui. Kalau kita tidak menerima
kenyataan, dan berburuk sangka atas kondisi itu, berbagai kesulitan akan
muncul.
-
Memandang wajah para ulama
dan habaib itu akan mendapat berkah, karena mereka orang yang ikhlas, taqwa,
yang hidupnya dipasrahkan kepada Allah.
-
Para aulia itu
hidup disisi Allah. Meninggalnya mereka saja memberi manfaat kepada yang hidup.
Makam mereka diziarahi, pusat ekonomi tumbuh disana. Itu berkahnya. Mungkin
banyak orang yang tidak percaya dengan karamah dan keutamaan wali Allah, tapi
tidak ada yang berani berbuat kurang ajar terhadap kuburan mereka.
-
Jangan sampai dakwah menjadi
mata pencaharian. Kalau diberi sedikit, malas dan patah semangat. Jangan
sekali-sekali jual mahal, dan jangan pula pakai target-target. Penuhi undangan
siapa saja, tanpa melihat kaya dan miskin.
(7) SAYYID ABU AL-ABBAS AL-MURSI
( SYIHABUDDIN ABUL ABBAS AHMAD bin UMAR bin ALI AL-KHAZRAJI AL-ANSHARI
AL-MURSI) :
-
Nabi Ibrahim
al-Khalil disebut pemuda (idaman) tiada lain karena ia berani menghancurkan
patung-patung yang dijumpainya, dan engkau wahai anakku ! Engkau mempunyai 5
patung abstrak, jika engkau mampu menghancurkannya maka engkau betul-betul
seorang pemuda (idaman), kelima patung itu ialah : nafsu, keinginan, syetan,
syahwat dan dunia.
-
Manusia itu ada 2 kelompok,
yaitu : orang yang mampu memperoleh karomah Allah karena ketaatannya, dan orang
yang mampu mencapai ketaatan kepada Allah karena karomahnya.
-
Barangsiapa
mampu melanggengkan dzikir, yakinlah, Allah akan memberinya sesuatu yang tiada
ia sangka.
___________________________________________
(8) SAYYID ABU YAZID
AL-BUSTHAMI :
-
Seandainya kalian melihat seorang
lelaki yang diberi karomah sehingga ia mampu terbang diudara (misalnya), maka
kalian jangan tergoda olehnya sampai kalian melihat bagaimana ia menyikapi
perintah dan larangan Allah, menjaga hukum-hukum-Nya dan menunaikan
syari’at-Nya.
-
Manusia yang paling
tertabiri dari Tuhan adalah 3 macam.
Pertama, zahid yang tertabiri oleh
kezuhudannya,
Kedua, ahli ibadah yang tertabiri oleh
ibadahnya,
Ketiga, ulama yang tertabiri oleh
ilmunya.
__________________________________________
(9) HABIB ALI bin MUHAMMAD bin
HUSEIN AL-HABSYI :
-
Yang selalu memperlambat
terkabulnya do’a seorang hamba adalah karena harapan yang rendah : mengharapkan
sesuatu dari makhluk. Angkatlah pandanganmu secara keseluruhan kepada zat yang
dibutuhkan semua makhluk. Maka akan tampak tanda-tanda terkabulnya do’a.
(Wasiat untuk Sayyid Muhammad bin Syaikh bin Abdullah Musawwa)
-
Wahai
saudaraku, berprasangka baiklah kepada Tuhan, wujudkanlah kebenaran janji-Nya,
dan rasakanlah kebesaran nikmat-Nya. Cukuplah bagi kita firman Allah, seeperti
disabdakan Rasulullah saw : “Aku bersama prasangka hamba-Ku terhadap-Ku, maka
berprasangkalah kepada-Ku sesukamu”. (Wasiat untuk Ahmad bin Ali bin Abdillah
Makarim)
-
Jika seorang hamba
memedulikan penyakit hati seperti penyakit badan, niscaya mereka akan
mendapatkan tabib dihadapan mereka. Tetapi, sedikit sekali yang membahas
masalah ini, karena mereka telah dikuasai nafsu dan akal. (Wasiat untuk Sayyid
Muhammad bin Syaikh bin Abdullah Musawwa)
-
Jika tidak ada
ketamakan dan tak ada satu makhlukpun keluar dari lingkaran jejak Nabi Saw,
tidak akan ada manusia mengejar dunia yang fana ini atau berpaling dari
kebahagiaan negeri akhirat yang kekal. (Wasiat untuk Sayyid Muhammad bin Ahmad
bin Ja’far bin Ahmad bin Ali bin Abdullah as-saggaf)
-
Tidak ada derajat yang lebih
tinggi daripada prasangka baik, karena didalam prasangka baik terdapat
keselamatan dan keberuntungan. Didalam keluasan rahmat Allah sirnalah amalmu seperti
amal setiap makhluk. Di dalam rahasia Allah, yang dititipkan pada makhluk-Nya,
terdapat sesuatu yang mengharuskan untuk berkeyakinan bahwa semua makhluk adalah mulia (Wasiat untuk Sayyid Abdullah bin
Abdurrahman bin Muthahhar)
-
Keteguhan yang
sempurna berbeda-beda. Keteguhan dalam perkataan berbeda dengan keteguhan dalam
perbuatan. Keteguhan perbuatan berbeda dengan keteguhan dalam beramal.
Keteguhan dalam beramal berbeda dengan keteguhan dalam mencari. Keteguhan dalam
mencari berbeda dengan keteguhan dalam apa yang dicari. Sedangkan hakekatnya
secara utuh dan merupakan kedudukan yang terakhir, adalah tidak memalingkan
pandangan dari Allah sekedip matapun bahkan yang lebih cepat dari itu. (Wasiat
untuk Sayyid Muhammad bin Hamid bin Umar bin Muhammad bin Saggaf al-Shafi
al-Saggaf)
-
Janganlah kamu putuskan
kehadiranmu ditempat-tempat yang baik karena alasan kesibukan dunia.
Hati-hatilah, karena itu merupakan tipudaya syetan. Hadirkanlah Allah ketika
sendirian, sembahlah Dia, seakan melihat-Nya, dan jika tidak melihat-Nya,
sesungguhnya Dia melihatmu. (Wasiat untuk Muhammad bin Abdullah bin Zain bin
hadi Ba Salamah)
-
Tutuplah mata
dari perhiasan dunia dan segala kenikmatan fana yang dimiliki budak-budaknya
serta kenikmatan yang akan terputus. Sesungguhnya semuanya seperti kau saksikan
bahwa dunia ini cepat berpindah dan dekat kefanaannya (Wasiat untuk Sayyid
Muhaammad bin Abdullah bin Abdurrahman bin Muthahhar)
-
Jadikanlah al-Qur’an dan
dzikir kepada Allah bacaan
sehari-harimu. Bertafakurlah terhadap rahmat Allah. Jika mungkin setiap
waktu hanya ada antara dirimu dan Tuhan, dan pada saat itu telitilah diri
sendiri. Rasulullah Saw bersabda : “Telitilah dirimu, sebelum kalian diteliti”.
Seseorang yang meneliti dirinya didunia, perhitungan baginya akan lebih ringan
diakherat kelak. (Wasiat untuk Sayyid Hasan bin Ali bin Toha al-Habsyi)
-
Orang yang
lalai mengira bahwa dirinya mencapai kelezatan dunia tanpa mengetahui bahwa
sebenarnya kemanisan dunia bercampur dengan kepahitannya. Sedangkan kehidupan
indah yang sebenarnya adalah berpaling dari dunia, kemudian masuk ke hadhirat Yang
Maha Kaya dengan sifat faqir, miskin, lalu memetik sesuatu yang indah dari
tempat itu (Wasiat untuk keluarga al-Kaff)
-
Kerjakan segala perintah
Allah dan tinggalkan larangan-Nya. Jangan sampai Allah melihatmu melakukan apa
yang dilarang-Nya, atau kehilanganmu pada perintah-Nya. Bangkitlah untuk
memenuhi hak Allah. Bersemangatlah melakukan sesuatu yang membuat para salaf
(pendahulu yang saleh) mulia. (Wasiat untuk putrinya, al arifah billah
Khadijah)
-
Cabutlah
ketajaman dari sarung pedang tabiatmu yang membelah akar cinta dari asalnya.
Taburilah tanah dengan benih pohon-pohon kezuhudan, hingga menghasilkan qurb
(kedekatan) kepada Allah, air telaga dari celah wishal (persatuan dengan
Allah), dan pengetahuan pada puncak tujuan. (Wasiat untuk pencintanya, Ahmad
bin Ali bin Abdillah Makarim)
-
Motivasi taubat sangat
banayak, tetapi yang paling kuat adalah renungan (fikr). Renungkanlah berbagai nikmat dari Allah
kepadamu sejak engkau berupa mani menjadi manusia yang lahir ke alam ini dan
berbagai nikmat lainnya yang kau peroleh hingga saat ini. Renungkanlah nikmat
Allah yang engkau terima dalam setiap pertumbuhanmu. Sebab dalam setiap nafas
terdapat nikmat yang banyak sekali. Andai kata tidak ada nikmat itu, maka
engkau tidak akan pernah terwujud. Jika
engkau renungkan nikmat ini, maka dalam dirimu akan muncul rasa cinta kepada
Allah. Karena, sudah menjadi watak hati untuk mencintai siapa saja yang berbuat
baik kepadanya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. : “Dan pada hakikatnya yang
berbuat baik kepadamu adalah Allah Swt.”
-
Merenung juga
akan membuahkan rasa malu. Jika engkau renungkan berbagai nikmat yang diberikan
Allah maka engkau akan malu menggunakan berbagai nikmat itu untuk bermaksiat
kepada-Nya. Apakah pantas kebaikan engkau balas dengan keburukan ? Ini tanda
yang paling membuktikan bahwa manusia sangat zalim dan bodoh. Jika engkau
perhatikan pelbagai nikmat yang didberikan Allah kepadamu dan engkau merasa
malu untuk membalasnya dengan keburukan, maka engkau akan menyesali semua
keburukan yang pernah engkau lakukan setelah itu dalam dirimu akan timbul tekad
untuk berbuat baik dimasa mendatang.
-
Barangsiapa menghafal
maulidku (Simthud Durar) atau menulisnya dari awal hingga akhir, Allah Swt akan
membukakan pintu rahmat-Nya sehingga ia menjadi pandai.
-
Mustahil kalian
menginginkan sorga dan selamat dari siksa neraka jika kalian tidak mengetahui
jalan yang dapat menghantarkan kalian ke sorga dan tidak memperoleh penuntun
yang menunjukkan jalan tersebut kepada kalian. Carilah penunjuk jalan dan
perkuatlah keyakinan kalian.
-
Wahai manusia, jika kau lihat
dirimu senang pada kebaikan dan bersemangat untuk beramal, maka itu merupakan
tanda bahwa kau adalah seorang ahlil khair.
-
Sesungguhnya
didunia ini Allah memiliki sorga, barangsiapa masuk kedalamnya, ia tidak akan
merindukan sorga akherat. Sorga itu adalah ma’rifat kepada Allah.
-
Gunakan kesempatan ketika
masih muda. Belajar, belajar dan belajar. Dan saat sudah tua, perbanyaklah amal
ibadah.
-
Tidak ada yang
menyebabkan kerugian, kecuali keengganan kita dalam mengkaji kisah kaum
shalihin.
-
Siapa tidak menempuh
jalan leluhurnya pasti akan bingung dan
tersesat. Wahai para keturunan Nabi, ikutilah jejak mereka (salaf) tempuhlah
jalan yang lurus dan jauhilah segala bid’ah. Pergilah bersama mereka yang
mencintai dan mentaati Allah dalam beramal dan menjauhi segala larangan-Nya.
Ikutilah jejak mereka (salaf) selangkah demi selangkah. Berkat mereka, engkau
akan mendapatkan banyak manfaat, luas, agung dan mulia budi pekerti mereka. Tak akan pernah kau dapati perselisihan dan
pertentangan dalam ajaran mereka. Mereka bersunguh-sungguh dalam beramal,
hingga dapat meraih kedudukan tinggi dan
mulia.
-
Kenali
kebenaran dari ahlinya. Berjalanlah bersama mereka, hendaknya kalaian berjalan
dibelakang mereka. Kebahagiaan seluruhnya terletak didalam mengikuti mereka.
Beruntung orang yang memuliakan mereka atau melihat orang yang melihat mereka.
Beruntung orang yang hatinya menggantungkan dengan mereka dan melazimi jalan
mereka. Karena tidak ada kaum yang sebaik mereka (salafus shaleh).
__________________________________________
(10)HABIB ALWI bin ALI bin ALWI
AL-HABSYI :
-
Wahai orang yang hendak
beribadah, wajib atasmu nmemelihara perut dan menjadikannya baik, karena perut
itu salah satu anggota tubuh yang paling payah diperbaiki dan paling banyak
bimbangnya dan paling besar mudharat dan pengaruhnya, sebab perut itu
seolah-olah sumber/mata air dan tambang, dan dari sanalah bergolak-golaknya
segala tenaga yang timbul pada anggota tubuh seperti kekuatan dan kelemahan,
ketelitian dan kecerobohan dan sebagainya. Oleh karena itu, wajib bagimu sejak
permulaannya memelihara perut dari barang yang haram, kedua harus dijaga dari barang
halal yang berlebih-lebihan.
-
Selain makanan jasad, tubuh
juga membutuhklan makanan rohani. Cinta (mahabbah) kepada Rasulullah Saw
merupakan salah satu makanan rohani yang penting bagi kehidupan kita
sehari-hari.
-
Bagi orang-orang yang ingin
sukses, paling tidak ada 2 jalan yakni dengan bertaqwa kepada Allah Swt dan
memilih tema-teman yang baik.
-
Setiap dakwah itu ada
tantangan, karena do’anya tidak makbul kalau tidak ada tantangan.
-
Seorang santri yang berbaur
dengan kiainya akan melihat perilaku sehari-hari kiainya. Saat guru makan,
santri ini melihatcara makannya. Itulah juga kenapa saat manaqib sering
dibacakan talaqi. Jadi pelajaran itu tidak hanaya formal, tapi juga yang
dilihat lalu diteladani. Ini kekurangan pendidikan zaman sekarang, disamping tokoh
yang akan diteladani itu juga semakin langka.
___________________________________________
(11)HABIB ABDULLAH bin ALWI
AL-HADDAD :
-
Dalam zaman
sekarang ini orang harus dengan lemah lembut mengajak orang kembali kepada
kebenaran Allah. Agar dapat berbuat seperti itu, dia harus membiasakan diri
dengan perilaku yang baik,lebih baik daripada orang lain. Bila ada yang mau
mengikutinya, dia adalah bagian dari dirinya. Orang yang menentang atau
melawannya, serahkan sajalah persoalan orang itu kepada Allah. Zaman sekarang
ini adalah zaman yang disebut dalam hadits sebagai zaman akhir, dimana tiap
orang harus menjaga dan memperhatikan diri sendiri, tidak berkewajiban
menyelamatkan orang lain (dari murka Allah), karena ikatan kemanusiaan didalam
zaman ini sudah melemah.
-
Barangsiapa belum
mengenalnya, hendaklah ia mempelajarinya. Jika ia tidak mau belajar,tetapi
ingin mengamalkannya, dia tidak akan mengerti bagaimana cara mengamalkannya.
-
Orang yang
beriman lebih suka jika yang menjadi haknya berkurang sedikit. Itu merupakan
sikap hati-hati yang dapat menyelamatkannya dari perbuatan mengurangi haknya
sendiri secara berlebih-lebihan, yang semestinya harus dihindari. Mengurangi
haknya sendiri secara wajar juga merupakan sedekah yang kelak akan
diperhitungkan bersama amal-amal kebajikannya.
-
Janganlah mengira semua ini
aku dapatkan dengan mudah tanpa bekerja keras. Tahukah kalian, dulu aku
berkeliling ke sejumlah shalihin di seluruh Hadramaut untukmenuntut
ilmu,sekaligus melakukan tabarukan,mengambil berkah mereka ?
-
Janganlah kamu
tinggalkan ketaqwaan dan hanya bersandar pada nasab. Karena telah diangkat oleh
Islam derajat salman al-Farisi (yang dulunya penyembah api kemudian menjadi
muslim) dan sebaliknya telah dijatuhkan derajat Abu Lahab (yang dulunya seorang
bangsawan kemudian menjadi musyrik).
-
Hakikat shalat itu, kita
menghadap kepada Allah Swt, sedangkan Allah Swt menghadap kita. Pada suatu saat
kita menoleh kebelakang , Allah Swt memberikan maaf sekali. Kedua kali Allah masih
memberikan maaf. Setelah ketiga kali, Allah akan meninggalkan kita.
-
Seorang arif
billah. Maqamnyaadalah kewibawaan, hal ihwalnya adalah penyadaran diri kepada
Allah, sifatnya adalah senantiasa kembali kepada Allahj, selalu bermohon
kepada-Nya, bersungguh-sungguh dalam berdo’a seolah mendesak, menundukkan diri,
khusyu’ dan melihat kekurangan pada dirinya.
-
Ilmu itu seperti harta benda
dirumah yang tidak dapat diambil, kecuali dengan kunci. Begitulah ilmu para
ulama dan arifin, tidak akan dapat dopelajari dan diambil manfaatnya, kecuali dengan
mengajukan pertanyaan secara jujur dan dengan keinginan yang kuat serta adab
yang baik.
-
Ketahuilah
bahwasanya shalat malam adalah ibadah yang cukup berat bagi tubuh manusia,
terutama apabila dikerjakan setelah tidur. Akan tetapi ibadah itu dapat menjadi
ringan apabila dikerjakan terus menerus dan disiplin. Kita juga harus bersikap
sabar terhadap godaan,serta ketika menunaikannya hendaklah punya kekuatan
melawan hawa nafsu, sebab lama kelamaan Allah akan menurunkan rahmat-Nya
sehingga terbiasa dan menjadi ringan. Akan ditemukan juga kelezatan berjumpa
dengan Allah pada malam yang hening dan sepi. Jiwa manusiapun akan menjadi
tenang, hening dan tenteram.
-
Semestinya seseorang tidak
menetap ditempatnya saja, melainkan berjalan di muka bumi, barangkali saja ia
melihat orang yang lebih sempurna dibandingkan dirinya sehingga ia dapat
mengikutinya jika ia mampu melakukannya dan juga terbantu oleh keadaan dan
waktu. Atau ia melihat sesuatu yang dapat dijadikan pelajaran sehingga ia dapat
mengambil pelajaran , memberikan manfaat, atau mengambil manfaat.
-
Seandainya
engkau datang membawa bejana kotor kepada seseorang untuk mendapatkan minyak,
madu atau semacamnya, ia akan berkata kepadamu , “Pergilah, cucilah dulu!”
Bagaimana rahasia ilmu akan ditempatkan dalam hati yang kotor ?
-
Ridha dengan ketentuan Allah
adalah menghilangkan segala bentuk penentangan akan takdir-Nya. Namun tetap
berusaha mencari sesuatu yang mesti dicari dan menghindari perkara yang harus
dihindari.
-
Termasuk
menentang takdir adalah manakala seseorang menjelekkan saudaranya dengan
perkara (cacat) yang diluar kehendaknya.
-
Dunia itu ada 3 : yang
terpuji, yang boleh, dan yang tercela.
Dunia
yang terpuji yaitu dunia yang dengannya seseorang bisa sampai kepada perbuatan
baik atau bisa selamat dari perbuatan tak baik.
Yang
kedua, dunia yang mubah; tidak terpuji dan tercela yaitu dunia yang tidak
menyebabkan seseorang meninggalkan perintah atau melakukan perbuatan yang
dicela agama.
Yang
ketiga, dunia tercela adalah dunia yang dengannya seseroang meninggalkan
ketaatan dan melakukan kenikmatan.
-
Menyimpan
perasaan benci terhadap sesama muslim adalah suatu kesalahan besar, kecuali
jika itu terjadi tidak atas kemauannya sendiri. Misalnya, orang yang dibencinya
itu memperkosa haknya. Dalam hal seperti itu, menyimpan perasaan benci tidak
dilarang (tidak diharamkan), tetapi dia harus segera menebus kesalahannya
(kebenciannya itu) dengan tidak menyukai orang muslim yang dibencinya itu,
dengan beristighfar. Selanjutnya, dia harus dapat menahan diri agar ketidaksukaannya
jangan sampai mendorong dirinya bertindak
melampaui batas yang dibolehkan hukum syari’at (mubah). Itulah kaffarahnya.
-
Patuh pada ayah ibu
mendatangkan berkah. Hubungan silaturrahmi diberkahi Allah, memperpanjang umur,
melonggarkan rezeki dan mencegah kejahatan musuh. Orang yang memperoleh taufiq
Allah, dia beruntung. Orang yang disesatkan Allah dan dikehendaki
kebinasaannya, tidak ada apapun yang berguna baginya. Apabila Allah menghendaki
keburukan menimpa seseorang, Dia menggiringnya kepada tindakan memutuskan
hubungan kekerabatan (silaturrahmi). Denganm tindakannya itu Allah akan
mempercepat kepergiannya, kebinasaannya dan kehancurannya.
-
Apabila anda
terkena cobaan yang masih memungkinkan untuk bersabar menghadapinya, janganlah
anda meninggalkan kesabaran dan menggantinya dengan keluh kesah dan lain
sebagainya. Bahakan anda hendaknya berusaha mengubah kesabaran menjadi
bersyukur jika penderitaan berat masih terus menimpa anda. Orang-orang zaman
dahulu bila Allah Swt menurunkan cobaan atas mereka, dengan lapang dada mereka
menerimanya disertai keyakinan bahwa Allah akan melimpahkan ketenangan kedalam
hati mereka. Dengan demikian mereka dapat tetap bersabar dan mengalah.
-
Adapun segala kesalahan yang
berkaitan dengan hak aku, aku telah memaafkannya. Tetapi hak Allah,
sesungguhnya tidak akan dimaafkan.
-
Seorang hamba
tidak dituntut untuk menjalankannya didalam bathin hingga dia dapat
memeperbaiki bentuk shalat secara lahir. Bila dia telah menjalankan secara
lahir dengan baik, akan kembali pula shalatnya secara bathin. Ingat, tidak
mungkin melakukan shalat secara bathin kecuali dengan melakukan latihan olah
hati sebagai pendahuluan, dan meninggalkan pendalaman dalam berbagai hal
sebelum melakukannya. Seandainya bukan karena keutamaan shalat jamaah, kami tidak
akan melakukannya, dan lebih baik menjalankan shalat sendiri.
______________________________________________
(12)HABIB ABDUL QADIR bin AHMAD bin ABDURRAHMAN ASSEGGAF
:
-
Yang
banayak menimpa manusia pada zaman yang akhir ini adalah satu hal yang disebut
dengan futural himmah (vakumnya kesungguhan hasrat) dalam mencapai kemuliaan
disisi Allah.
Para
ulama berkata sesungguhnya al-Himmah (kesungguhan hasrat) merupakan penuntun
lahirnya sebuah taufiq ilahi (pertolongan Allah bagi hambanya agar mampu
melaksanakan ketaatan) dan sebagai pos bisyarah (kabar gembira). Jika seseorang
memiliki keinginan atas sesuatu lalu ia bersungguh-sungguh didalam mencapainya,
maka segala kesukaran akan menjadi mudah dan ringan baginya, Allahpun akan
membantunya dengan ma’unah dan taufiq-Nya, serta dengan pengukuhan dan
pemeliharaan menuju kebenaran, hingga segala kesulitan akan tunduk baginya dan
Allah akan menjadikan segala keinginannya menjadi realita (kenyataan).
Hal
inilah yang banyak hilang dari manusia dizaman ini, sebab musababnya tiada lain
yaitu para manusia dimasa sekarang ini dirinya telah mencair dan hatinya telah
meleleh, hingga ia tidak mampu lagi melihat hakikat insaniyahnya. Bukankah
sesungguhnya Allah Swt telah memuliakan manusia dan menjadikan dalam dirinya
keistemewaan yang tidak dimiliki oleh makhluk yang lain. Dalam diri seorang
manusia Allah memberinya kemampuan menalar yang juga ditunjang oleh kekuatan
fisik, dan kecerdasan berfikir yang dengan itu semua seorang manusia mampu
menundukkan gunung dan menggoyahkan batu karang. Semua kekuatan itu kini telah
melemah.
-
Jika saja seseorang bersungguh-sungguh menggunakan daya upayanya
untuk mencari keredhaan Allah. Ia pasti akan menolongnya dengan taufiq, hingga
ketika ia melakukan apa yang diinginkan segala kesulitan akan menjadi jinak
disisinya, tiada lagi sesuatu yang mustahil baginya. Dan sesungguhnya tidak ada
sesuatu yang mustahil di dunia ini. Maka seyogianya setiap orang
bersungguh-sungguh dan berijtihad serta berlaku jujur dalam niatnya. Apabila ia
menghadap kepada Allah diiringi dengan kesungguhan maka Allah pasti akan
membantunya, terlebih dalam urusan ibadah dan kebaikan. Bukankah kalian telah
banyak mendengar ahwal (amaliah) para guru pembesar dan kaum arifin dari salaf
kita ? Diantara mereka ada yang menghidupkan seluruh amalannya dengan ibadah,
diantara mereka ada juga yang menghidupkan sepertiga, separuh malam ada pula
yang lebih dan kurang.
Adapun kebanyakkan orang sekarang merasa berat untuk bangun
malam karena ia tidak pernah puas beristirahat (bermalas-malasan), hingga ia
baru mau bangun ketika menjelang fajar atau justru bersamaan masuknya waktu
subuh, itupun dengan kepala yang enggan untuk bangun seakan ia tidak mampu
bergerak karena merasa kurang tidurnya, ini semua adalah akibat gangguan dan
rayuan syetan. Lihatlah perbedaan ini dengan mereka yang menghidupkan waktu
malamnya, baik sepertiga maupun separuh malam, sebagaimana yang telah
digambarkan Allah dalam firman-Nya. Orang-orang tersebut tidak pernah berat
untuk bangun karena merasa kurang tidurnya, mereka justru bangkit dengan tubuh
yang ringan dan giat serta tuma’ninah dalam beribadah, mereka bisa lakukan itu
karena didorong oleh kekuatan himmah yang menjadi sebab adanya taufiq ilahi.
Disinilah letak pentingnya kesungguhan hasrat dalam urusan akherat tidak
terkecuali urusan duniawiyah.
______________________________________________
(13)HABIB AHMAD Bin ABDURRAHMAN ASSEGAF :
-
Orang
yang bahagia adalah orang yang menjaga diri dan hatinya untuk mencintai Allah
dan Rasul-Nya. Oleh karena itu didiklah jiwa kita dan keluarga untuk senantiasa
duduk dan menghadapkan wajah kita kepada Allah Swt. Maka pasti Allah akan
meemberikan segala-galanya dan tidak akan membiarkan kita begitu saja. Jadikan
hari-hari kita tanpa maksiat sehingga kita akan merasakan Hari raya setiap
harinya. Setiap orang hendaknya memanfaatkan waktunya dan tidak menyia-nyiakan
baik untuk urusan dunia maupun akherat, karena orang yang menyia-nyiakan
waktunya mirip dengan penganggur. Kunjungilah orang-orang yang shaleh agar mata
kita menatap wajah mereka hingga terekam apa yang mereka lakukan pada diri
kita.
-
Lihatlah para salaf kita yang sudah sampai pada puncak ilmu dan
amal. Mereka masih menangisi akan langkah dan mujahadah mereka jika
dibandingkan dengan para pendahulunya.
-
Shalat
kita pada masa sekarang ini tidaklah seperti shalat para salaf terdahulu yang
penuh khusyu’ dan khidmad. Shalat kita merupakan shalat yang selalu dipenuhi
kelalaian dan kealpaan, sehingga sangatlah kecil persentase diterimanya.
Orang-orang sufi terdahulu yang tidak diragukan lagi kedalaman ilmu
pengetahuannya, menambahkan 3 (tiga)
rukun pada rukun-rukunshalat. Yaitu : khusyuk’ atau tadabbur (hadirnya hati),
khudu’ (merendahkan diri kepada Allah) dan ikhlas.
-
Orang yang memikirkan urusan dunia dalam shalat sama halnya
dengan orang yang melumuri al-Qur’an yang suci dengan khamar. Shalat yang
seharusnya menjadi wadah yang suci, telah mereka penuhi dengan kotoran-kotoran
yang menjijikan.
-
Jadilah
engkau magnet sedangkan orang-orang menjadi besinya, sehingga setiap orang yang
melihatmu akan tertarik dan mengikutimu.
______________________________________________
(14)HABIB ABDULLAH bin HUSIN bin
THOHIR BA’ALAWY :
-
Ketika kalian hendak memasuki dunia kerja persiapkanlah
niat-niat yang baik terlebih dahulu. Mencari rezeki yang halal adalah wajib
bagi setiap insan muslim. Untuk itu, niatkanlah didalam hati bahwa tujuan
kalian bekerja adalah untuk mendapatkan rezeki yang halal yang dapat menunjang kehidupan agama kalian,
menjaga martabat kalian serta keluarga kalian agar tidak meminta-minta kepada
orang lain juga untuk menghindari diri kalian dari sikap ingin mem iliki
hak-hak orang lain. Akan tetapi, ditengah-tengah kesibukan kerja, janganlah
kalian melalaikan urusan akherat. Luangkan waktu untuk memepelajari ilmu
syari’at yang diwajibkan kepada kalian, laksanakan shalat 5 waktu dengan
berjamaah, jagalah keistiqamahan kalian dalam membaca wirid-wirid.
-
Sesungguhnya
ibadah yang dilaksanakan oleh orang yang memakan barang haram atau memakai baju
yang haram takkan diterima oleh Allah Swt.
-
Apabila kalian telah mendapatkan rezeki yang sekiranya mencukupi
kebutuhan kalian diwaktu itu, maka qana’ah (merasa cukup)-lah dengannya lalu
bersyukur kepada Allah serta jangan mengharapkan yang berlebihan untuk masa
yang akan datang. Janganlah kalian bersikap tamak dan selalu mengharap lebih,
sehingga tubuh dan hatimu akan kecapaian karenanya. Asal tahu saja, sesungguhnya
takkan sampai kepada kalian kecuali rezeki yang telah ditakdirkan untuk kalian.
-
Hati-hatilah,
jaangan pernah menipu, berkhianat ataupun berbohong dalam setiap pekerjaan
kalian. Karena semua tindakan itu memancing amarah Allah Swt. Dan menghapus keberkahan
dan jerih payah kalian. Dasarilah segala urusan pekerjaan kalian dengan sikap
jujur dan nasehah. Keluarkan semua hak yang diwajibkan dalam harta kalian
seperti zakat, pelunasan hutang, serta nafkah-nafkah yang wajib dengan senang
hati dan lapang dada.
-
Memotong keberlangsungan Islam baik dengan perkataan, perbuatan
maupun keyakinan yang tidak mengharuskan ketiganya bersama untuk dikatakan
sebagai perbuatan murtad.
-
Kerjakanlah
semua perbuatan baik, dan apabila engkau tidak mampu mengerjakan semuanya, maka
janganlah engkau tinggalkan semuanya. Jauhilah semua perbuatan buruk, dan jika
engkau tidak mampu meninggalkan semuanya, maka janganlah engkau mengerjakan
semuanya.
-
Berusahalah agar tidak berlalu sedikitpun waktu dari hidupmu
kecuali engkau gunakan untuk beribadah. Dan jika engkau tidak mampu melakukan
itu, maka berhati-hatilah jangan sampai engkau membuang-buang waktu dikala
orang-orang disekitarmu sedang sibuk beribadah.
-
Dan
suatu perbuatan yang akan membuatmu senang apabila ajal datang sedangkan engkau
dalam perbuatan itu, maka lazimilah perbuatan itu. Dan suatu perbuatan yang
dikerjakan oleh ahli kubur seandainya mereka masih hidup, maka kerjakanlah dan
insya Allah engkau menjadi beruntung. Dan suatu perbuatan yang disesali oleh
para ahli kubur karena mereka telah mengerjakannya, maka tinggalkanlah, sebelum
engkau nantinya menyesal dihari dimana
penyesalan tiada bermanfaat.
-
Sesungguhnya perasaan was-was, bisikan-bisikan buruk dan
maksiat-maksiat merasuki diri manusia kebanyakkan liwat mata, lisan dan
telinga. Sekalipun terkadang lewat selain ketiganya, namun dari ketiga media
tersebut sangatlah dominan. Dan obat paling mujarab dan ampuh untuk membentengi
ketiganya adalah dengan wahdah (menyendiri) dan khalwah atau uzlah
(mengasingkan diri).
-
Teruslah
mencari rahmat Allah dan jangan pernah patah arang. Paksakan dirimu untuk
senantiasa khusyuk dalam setiap ibadah. Dan jika muncul perasaan was-was
mengganggumu, maka buanglah perasaan itu dan katakan pada dirimu ;
“Mudah-mudahan aku bisa khusyuk nantinya”. Dan bertaubatlah dari segala dosa.
Dan apabila nafsu telah menguasaimu dan akhirnya engkau berbuat dosa, maka
segeralah bertaubat dan katakan pada dirimu : “Mudah-mudahan ini adalah
perbuatan dosaku yang terakhir”. Dan janaganlah engkau tinggalkan mujahadah
(memerangi hawa nafsu) dan menyerah pada syetan karena seringnya engkau kembali
berbuat dosa dan merusak taubatmu. Karena justru itulah tujuan dan kemenangan
syetan.
-
Jika kalian berniat melaksanakan haji, mula-mula persiapkan
bekal cukup dari harta yang halal. Lalu, jika kalian mampu, bantulah terlebih
dahulu orang-orang kurang mampu disekitarmu. Sebab esensi haji adalah perkataan
bagus dan semangat untuk berbagi.
-
Bekali
pula diri kalian dengan pengetahuan fiqih haji, agar kalian bisa melaksanakan
prosesi secara sempurna dan terhindar dari kerusakan ibadah. Lazimilah
wirid-wirid serta dzikir-dzikir yang disunahkan kala bepergian atau berhaji,
seperti do’a turun dari kendaraan, naik kendaraan, memandang kota dan lain-lain
sebagainya. Bacalah wirid-wirid yang sekiranya tidak membebani diri kalian. Jika kalian tidak
menghafal satu wiridpun, kalian cukup berujar :
“Ya
Allah, aku minta kepada-Mu segala kebaikan yang pernah diminta oleh hamba,
sekaligus nabiMu, Muhammad Saw dan aku berlindung kepada-Mu dari segala yang
pernah dimintakan perlindungan kepada-Mu oleh nabi-Mu, Muhammad Saw.
-
Jika seseorang ditakdirkan oleh Allah Swt untuk sampai
ketempat-tempat yang mulia dan penuh berkah, maka seyogianya ia memuji
kebesaran-Nya dan mensyukuri karunia itu. Janganlah sampai ia lupa diri dan
melanggar etika kepantasan ditempat-tempat tersebut. Jangan suka pula ia
bermalas-malasan dan membuang waktu, akan tetapi, hendaklah ia sebisa mungkin
melaksanakan adab yang baik dalam tindak tanduknya, dhahir dan bathin, dan
menjalankan ibadah dengan cara yang paling sempurna. Terpenting lagi,
hendakalah ia berprasangka baik kepada semua orang, dan tidak meremehkan
siapapun. Sebab, di Haramain dosa kecil nilainya amat besar, sebagaimana pula
nilai pahala dilipatgandakan disitu.
______________________________________________
(15)SYEKH ABDUL QADIR JAILANI
(Muhyidin Abu Muhammad Abdul Qadir bin Abi shalih Musa bin Abu
Abdillah Al-Jily bin Yahya bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdullah bin
Hasan bin Ali bin Muthalib) :
-
Syari’at
sudah sempurna, tidak akan berubah sampai hari kiamat. Allah tidak akan mengubah
yang haram menjadi halal, walaupun untuk orang-orang yang menjadi pilihan-Nya.
-
Bukanlah
karena ilmuku aku terselamatkan, tapi karena rahmat Allah, pengatur sekalian alam.
-
Sesungguhnya,
jika seseorang dapat melihat kebenaran dengan mata hatinya, kebenaran itu tidak
akan hilang.
-
Aku telah meminta tolong dengan kalimat Laa Ilaaha Illallah
Subhanahu wa ta’ala. Dia hidup dan tidak akan mati, Maha Suci, Yang Mulia
dengan kekuatan-Nya dan yang memaksa hamba-hamba-Nya dengan kematian, Laa
Ilaaha Illallah, Muhammadur Rasulullah.
-
Jangan
berupaya menjarah sesuatu rahmat, dan jangan pula berupaya menangkis datangnya
sesuatu bencana. Rahmat akan datang kepadamu, jika ia sudah ditakdirkan bagimu,
baik kau suka ataupun tidak suka. Bencana akan datang menimpamu, jika itu
takdir bagimu, entah kau suka atau tak suka, dan mencoba menangkisnya dengan
do’a, atau menghadapinya dengan kesabaran dan keteguhan hati demi mendapatkan
keridhaan-Nya.
-
Kedustaanmu menyatakan puji syukurmu atas sesuatu rahmat yang
sesungguhnya belum datang kepadamu, lebih baik ketimbang cerita-ceritamu
perihal kepedihan hidup.
-
Bila
sesuatu yang meragukan berbaur dengan sesuatu yang tidak meragukan, maka
ambillah jalan yang didalamnya tiada sedikitpun keraguan dan campakkanlah yang
menimbulkan keraguan.
-
Andaikata kau merasa kehabisan kesabaran, kepasrahan dan
kefanaan, maka ingatlah bahwa Dia Swt tidak butuh diingat, Dia tidak lupa
kepadamu dan selainmu. Ia yang Maha Kuasa lagi Maha Agung memberikan rizki
kepada para kafir, munafik dan mereka yang tidak mematuhi-Nya. Mungkinkah Dia
lupa kepadamu, duhai yang beriman, yang mengimani ke-esaan-Nya, yang senantiasa
patuh kepada-Nya dan yang teguh dalam menunaikan perintah-perintah-Nya siang
dan malam.
-
Salahkanlah
dirimu sendiri, yang berbuat kekejian dan ketakpatuhan terhadap-Nya, hal ini
lebih baik. Nisbahkanlah ketakadilan kepada dirimu sendiri, hal ini lebih
layak. Waspadalah akan keserasian dengan diri, sebab hal ini adalah musuh Allah
dan musuhmu, kawan musuh Allah dan kawan musuhmu, yakni si iblis yang
terlaknat.
-
Jika sesuatu tak ditentukan bagimu, Dia mencukupimu dan
membuatmu ridha kepada-Nya, meski kau miskin. Bila kau miskin dan sakit, Dia
membuatmu senang dengan kesulitan yang menimpamu itu. Bila berutang, Dia buat
hati si pemberi utang lembut terhadapmu, hingga kau lunasi utang itu. Bila
permohonanmu tidak dikabulkan di dunia ini, Dia akan memberimu di akherat.
-
Bertakwalah
kepada Allah, taatilah Dia, milikilah kesucian hati, kendali diri, kebiasaan
memberikan hal-hal bermanfaat. Jauhkaanlah penderitaan dan kemiskinan, jagalah
kesucian rohaniawan, bergaullah dengan sesamamu, nasihatilah kaum muda dengan
kebaikan, jauhilah permusuhan dengan sahabat, jauhilah pula mereka yang bukan
salik dan bertolong-tolonganlah dalam hal-hal agamis dan duniawi.
-
Taswuf didasarkan pada 8 hal, yaitu :
1.
Kemurahan nabi Ibrahim as
2.
Kepasrahan nabi Ismail as
3.
Kesabaran Nabi Ya’kub as
4.
Do’a nabi Zakaria as
5.
Kemiskinan Nabi Yahya as
6.
Berbusana wool seperti nabi Musa as
7.
Berlanglang buana seperti nabi Isa as
8.
Kesahajaan nabi Muhammad saw.
-
Seorang
mukmin, pertama-tama menunaikan yang wajib. Bila ia telah menunaikan yang
wajib, maka ia menunaikan yang sunnah. Bila ia telah menunaikan keduanya, maka
ia menunaikan yang tambahan. Nah, bila seseorang belum melaksanakan yang wajib,
sedang ia melaksanakan yang sunnah, maka hal itu merupakan kebodohan, takkan
diterima dan ia akan hina. Ia seperti orang yang diminta untuk mengabdi kepada
raja, namun ia tidak mengabdi kepadanya, tapi ia mengabdi kepada hamba sang
raja yang berada dibawah kekuasaannya.
-
Bila didalam diri manusia bersarang berbagai dosa, noda dan
kesalahan, maka tidak layak baginya bersama-Nya sebelum ia bersih dari
dosa-dosa. Tidak seorangpun dapat mencium ambang pintu-Nya, kecuali ia suci
dari noda ujub, sebagaimana tidak seorangpun layak bersama raja kecuali ia
bersih dari noda dan bau busuk. Nah, semua musibah tidak lain adalah sarana
penebus dan pembersih diri. Nabi saw telah bersabda : “Deman sehari dapat
menebus dosa sepanjang tahun”.
-
Betapa
aneh kau marah kepada tuhanmu, menyalahkan-Nya dan menganggap-Nya, yang Maha
kuasa lagi maha agung, tidak adil, menahan rizki, tidak menjauhkan musibah.
Tidakkah kau tahu bahwa setiap kejadian ada waktunya dan setiap musibah ada
akhirnya ? Keduanya tak bisa dimajukan dan ditunda. Masa-masa musibah tak
berubah, sehingga datang kebahagiaan. Masa-masa kesulitan tak berlalu, sehingga
datang kemudahan. Berlaku paling baiklah, diamlah senantiasa, bersabar,
berpasrah dan ridhalah kepada Tuhanmu, bertaubatlah kepada Allah.
-
Aku ditanya, kematian apakah yang didalamnya tiada kehidupan,
dan kehidupan apakah yang didalamnya tiada kematian ? Kematian yang tiada memiliki
kehidupan ialah kematianku dari sesamaku, sehingga aku tak melihat manfaat dan
munkarat mereka, dan kematianku dari diriku dan keinginanku, dari tujuanku
didalam kehidupan duniawi dan kehidupan setelah matiku, sehingga aku tak berada
didalam ini semua. Kehidupan yang tidak memiliki kematian ialah kehidupanku
dengan kehendak-Nya, sehingga aku tak maujud didalam-Nya, dan kematianku
didalam-Nya ialah kemaujudanku dengan-Nya.
-
Jangan
meminta kepada Allah Swt sesuatu pun selain ampunan bagi dosa-dosamu,
perlindungan dari dosa-dosa kini dan kelak, kemampuan untuk menunaikan
perintah-perintah, untuk memantang dari segala yang haram, untuk ridha dengan pahitnya
ketentuan-Nya, untuk bersabar dalam menghadapi pedihnya musibah, untuk
mensyukuri limpahan karunia, dan akhirnya untuk mati dengan khusnul khatimah,
bersama dengan para nabi, para shiddiq dan para shaleh.
-
Jangan pula memohon kepada-Nya untuk menyingkirkan kemiskinan
serta musibah dan untuk menganugerahkan kemudahan, tetapi mintalah kepada-Nya
keridhaan dengan ketentuan dan karunia-Nya, perlindungan abadi-Nya bagi dirimu
yang telah ditempatkan-Nya dari satu hal ke hal lain, sebab kau tidak tahu
letak kebaikan – dalam kesulitan atau kemudahan. Dia telah menyembunyikan
pengetahuan tentang hal-hal darimu. Dia sendirilah yang tahu yang baik dan yang
buruk.
-
Barangsiapa
lebih menyukai tidur daripada shalat malam, yang membawa ke arah ketaqwaan,
berarti ia memilih sesuatu yang buruk, sesuatu yang mematikannya dan membuatnya
acuh tak acuh terhadap segala keadaan. Sebab, tidur adalah saudara kematian.
Karenanya, Allah tidak tidur, sebab Ia bersih dari segala kecacatan. Begitupula dengan para
malaikat, sebab mereka senantiasa amat dekat dengan Allah yang Maha Kuasa lagi
Maha Agung.
-
Ketahuilah, bahwa bencana tidak menimpa orang mukmin untuk
merusaknya tetapi justru untuk meningkatkan kapasitasnya (wa’lamu annal baligyata lam tu’til mu’mina lituhlikahu, bal
li takhtabirah).
-
Jangan
menganggap Allah tak berdaya dalam sesuatu hal, janagan menganggap
ketetapan-Nya tak sempurna, dan jangan sedikitpun ragu akan janji-Nya.
-
Melakukan sesuatu karena nafsu, bukan karena perintah Allah,
berarti menyimpang dari kewajiban dan menentang kebenaran. Melakukan sesuatu,
bukan karena nafsu, berarti selaras dengan kebenaran, sedang mencampakkannya,
berarti kemunafikan.
-
Jika kau
memohon tibanya cahaya siang selama kian
memekatnya malam, maka permohonanmu sia-sia; tapi kepekatan malam kian memuncak
hingga mendekati fajar, siang datang dengan kecerahannya, engkau kau kehendaki
atau tidak. Jika kau kehendaki kembalinya malam pada saat itu, maka do’amu
takkan dikabulkan. Sebab kau telah meminta sesuatu yang tak layak. Kau akan
dibiarkan meratap, lunglai, jemu dan enggan. Tinggalkanlah semua ini,
senantiasa beriman dan patuhlah kepada Tuhanmu dan bersabarlah. Maka, segala
milikmu takkan lari darimu, dan segala yang bukan milikmu takkan kau peroleh.
-
Pegang teguh dan ridhalah atas sedikit yang kau miliki, hingga
ketentuan nasib mencapai puncaknya, dan kau dibawa ke keadaan yang lebih
tinggi. Kau akan ditempatkan didalamnya, dan terjaga dari kekerasan kehidupan
duniawi ini, akherat, kekejian dan kesesatan. Kemudian kau akan dibawa kepada
yang mengenakkan matamu. Ketahuilah bahwa bagianmu takkan lepas darimu dengan
pengupayaanmu terhadapnya, sedang yang bukan bagianmu takkan kau raih walau kau
berupaya keras. Maka dari itu, bersabarlah dan ridhalah dengan keadaanmu.
Jangan mengambil atau memeberikan sesuatupun sebelum diperintahkan.
-
Kesabaran
adalah sumber segala kebajikan dan keselamatan didunia dan di akherat, dan melaluinya
para mukmin mencapai kepasrah ikhlasan terhadap kehendak Allah, dan kemudian
melebur dalam tindakan-tindakan Allah yang adalah keadaan para badal atau
ghaib. Maka jangan sampai gagal meraih keadaan seperti ini, agar kau tidak hina
di dunia ini dan di akherat, agar kekayaan keduanya ini tak berlalu darimu.
-
Maka bila sesuatu kekeliruan ada padamu, ketahuilah bahwa kau
sedang diuji, digoda dan dipermainkan oleh setan-setan. Maka kembalilah kepada
hukum dan pegang teguhlah ia, dan jagalah dirimu agar senantiasa bersih dari
keinginan-keiginan rendah, sebab segala yang tidak dikukuhkan oleh hukum adalah kekafiran.
-
Jika
rahmat tercabut darimu, maka wajib bagimu minta tolong kepada-Nya, menunjukkan
kerendahdirian, mengakui dosa-dosamu, mengeluh kepada-Nya akan kejahatan dirimu
dan akan penjauhanmu dari kebenaran, mengesakan-Nya mengakui rahmat-rahmat-Nya
dan menyatakan keselarasanmu, sampai berakhirnya musibah dan berganti dengan
karunia-Nya, kemudahan dan kebahagiaan.
-
Barangsiapa makan, minum dan tidur berlebihan maka lenyaplah
kebaikan dari dirinya. Barangsiapa makan sedikit dari yang haram, maka ia
serupa dengan orang yang makan banyak dari yang halal. Sebab sesuatu yang haram
menggelapi iman. Bila iman tergelapi, maka do’a, ibadah dan jihad tak maujud.
Barangsiapa makan banayak dari yang halal berdasarkan perintah
Allah, maka ia menjadi seperti orang yang makan sedikit dengan penuh
pengabdian. Jadi, sesuatu yang halal ialah cahaya yang ditambahkan pada cahaya,
sedang sesuatu yang haram ialah kegelapan yang ditambahkan pada kegelapan, yang
didalamnya tiada kebaikan.
______________________________________________
(16)HABIB AHMAD MAHDI bin
MUHAMMAD AL-HIYED :
-
Sebetulnya
pemuda sekarang memiliki gairah yang tinggi untuk belajar agama, tetapi dalam
membina akhlak mereka, tetap seorang ustadz harus memberikan pendampingan
secara khusus.
______________________________________________
(17)HABIB ABUBAKAR bin
ABDULLAH bin THALIB bin HUSAIN bin UMAR bin ABDURRAHMAN AL-ATTAS :
-
Anakku, rahasia adalah amanat, tidak ditaruh dikertas-kertas,
tapi dari hati ke hati, Aku wasiatkan padamu 3 (tiga) hal :
Pertama, pasanglah niat yang baik dalam setiap perbuatanmu
Kedua, jagalah hatimu agar selalu bersama Allah
Ketiga, lakukan shalat witir 11 rakaat dengan kaifiyat seperti yang aku dapat dari Habib Hasan bin
Soleh al-Bahr.
-
Hadapkanlah
jiwa dan ragamu kepada Allah Swt sepenuhnya. Kerahkan segenap upaya dan niat.
Niscaya, Ia akan menggamitmu untuk menjadi salah seorang wali-Nya. Lalu, Ia
akan mengucurkan karuia demi karunia yang bakal mendamaikan kedua pelupuk mata
dan kepundan hatimu (Surat untuk Habib Aqil bin Idrus bin Aqil).
-
Curahkan perhatian kepada anak-anakmu. Awasilah segala tindak
tanduk mereka, agar kelak mereka bisa membahagiakan hatimu.
-
Berprasangka
baiklah terhadap hamba-hamba Allah. Sebab rahasia-rahasia-Nya senantiasa terpendam
dalam diri mereka. Sudut-sudut bumi takkan pernah kosong dari hamba-hamba pilihan
yang memanggung rahasia itu. Sepotong
syair mengalun syahdu : Andai bukan karena mereka ditengah-tengah manusia,
niscaya bumi dan gunung-gunung itu akan luluh lantak oleh terpaaan dosa-dosa.
-
Ketahuilah wahai kekasihku, umur kita telah dekat. Saat ini kita
telah menapaki usia 70-an. Hati ini
telah terkunci rapat untuk dunia. Dunia, bagi diri kita, hanyalah untuk
mengenyangkan perut yang kelaparan, mencukupkan orang-orang yang kekurangan,
meringankan beban faqir miskin, dan berbagai amal kebaikan. Adapun untuk selain
itu, tak terbetik sedikitpun pada dunia.
-
Syukurilah
curahan nikmat-nikmat-Nya padamu berupa rasa cinta kepada orang-orang baik dan
fi’il-fi’il baik. Manakala kau bersyukur, Ia akan menamabah kenikmatan padamu.
Tambahan nikmat itu bisa berupa nikmat bathin dan dhahir. Pemberian-Nya tidak
lah sama dengan pemberian kita. Pemberian kita terbatas dalam angka-angka,
sedang pemberian-Nya tidak terbatas.
______________________________________________
(18)HABIB ALI bin ABDURRAHMAN
ASSEGAF :
-
Nabi selalu hadir dalam setiap maulid dimana saja, sepanjang kita
mengucapkan marhaban ya nurul aini, marhaban ya jaddal husaini. Sebab kalimat
itu merupakan ucapan selamat datang kepada rasul.
______________________________________________
(19)HABIB ALI bin ABDUL QADIR
bin MUHAMMAD bin ALI AL-HABSYI :
-
Ketika
saya melihat negeri Indonesia dengan mata kepala sendiri, sebelumnya tidak
terlintas dihati saya bahwa ternyata ummatnya menganut ajaran Islam sebagaimana
di Hadramaut. Apa yang saya lihat di pondok-pondok dan majelis taklim di
Indonesia suasana Islami yang betul-betul menyejukkan hati. Saya belum melihat
hal seperti ini dinegeri lainnya, meski di arab sendiri. Orang mengira bahwa
bangsa Indonesia kurang dalam pengertian agamanya, tetapi setelah saya
membuktikan sendiri disini pandangan itu berbalik 100 %, ini memberikan
perasaan gembira luar biasa pada diri saya, dan saya berterima kasih kepada
ummat Islam di Indonesia. Saya juga berharap, ummat islam di Indonesia
bertambah kokoh dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam, sebagaimana yang
dijalankan Rasulullah Saw.
______________________________________________
(20)HABIB ABDULLAH bin
ABUBAKAR SYAKRAN ALAYDRUS :
-
Peraslah jasadmu dengan mujahadah (memerangi hawa nafsu dunia),
sehingga keluar minyak kemurnian.
-
Siapapun
yang dengan penuh kesungguhan hati mendekatkan diri kepada Allah, terbukalah
khazanah Allah.
-
Meninggalkan dan menjauhi menggunjing orang lain adalah raja diatas
dirinya, menjauhi mengadu domba adalah ratu dirinya, baik sangka kepada orang
lain adalah wilayah dirinya, duduk bercampur dalam majelis dzikir adalah
keterbukaan hatinya.
_____________________________________________
(21)HABIB ABU ABDILLAH THAHIR bin MUHAMMAD AL-HADDAD :
-
Sesungguhnya
para malaikat mempunyai 2 malam hari raya sebagaiamana manusia mempunyai ‘idul fitri dan ‘idul adha, yaitu Lailatul
bara-ah dan Lailatul al-qadr. Hari raya
malaikat dirayakan pada malam hari, karena bagi mereka siang atau malam sama
saja. Berbeda dengan manusia, yang malam harinya untuk tidur dan beristirahat.
______________________________________________
(22)HABIB AHMAD bin ABDULLAH
AL-KAFF :
-
Diwaktu dhuha, kebanyakkan orang lupa akan Allah. Mereka terlena
dengan kesibukan masing-masing. Sementara diwaktu malam, kebanyakkan orang
didunia inipun sedang lupa, mereka larut dalam nyenyak tidurnya. Padahal,
diwaktu itulah Allah menurunkan berkahnya bagi orang yang beriman, yang
menyempatkan diri untuk mengingat Allah.
-
Menjalankan
ssunah rasul secara konsekuen merupakan cara yang ampuh untuk menghadapi
orang-orang kafir yang akan merusak ummat islam. Kita perangi mereka bukan
dengan cara kekerasan, tetapi dengan meninggalkan kebudayaan mereka.
_____________________________________________
(23)HABIB AHMAD bin TOHA bin
SYEKH AL-MUNAWWAR :
-
Di zaman sekarang, ketidakpercayaan sebagian ummat terhadap isra’
mi’raj bukan berupa tantaangan atau bantahan, tetapi keengganan untuk
melaksanakan hasil utama perjalanan isra mi’raj, yakni shalat 5 waktu, dan
keengganan mengambil hikmah nabi diberi izin melihat sorga serta neraka.
-
Katakan
saja al-Qur’an dan terjemahannya itu ada 488 halaman, kemudian setiap hari
seseorang mau menyempatkan membaca 1 ½
halaman saja, setiap tahun mereka sudah khatam al-Qur’an dan mengerti
artinya. Jelas, kalau hal ini dilakukan banyak orang. Insya Allah akan
mengurangi kejahatan, stress, dan perbuatan dosa lainnya. Sebaliknya,
akhlak-akhlak qur’ani, bisnis qur’ani, tingkah laku qur’ani lainnya, akan
terwujud pada setiap muslim Indonesia.
______________________________________________
(24)HABIB ABDULLAH bin MUHSIN bin UMAR bin ABDURRAHMAN ALATAS :
-
Orang yang suka memperlihatkan kekeramatannya akan terhalang untuk
meningkat kederajat yang lebih tinggi.
_____________________________________________
(25)HABIB AHMAD bin MUHAMMAD ALATAS
:
-
Hati
yang kosong dan jarang mengaji serta menyebut nama Allah merupakan lahan subur
bagi masuknya sihir. Rumah harus selalu dihiasi dengan bacaan al-Qur’an dan
shalat, agar setan tidak berani mengganggu.
-
Saya berkesimpulan, ilmu para dukun itu bohong belaka. Bahkan ada
dukun yang memerintahkan jinnya untuk mengganggu orang-orang tertentu, kemudian
dia berlagak mengobati. Tentu saja bisa,
sebab dukun dan jin itu sudah bersekongkol.
-
Beberapa
pengalaman menunjukkan, para pasien yang terkena sihir atau gangguan jin dan
setan disebabkan :
Pertama, orang
itu sendiri memiliki sifat penakut yang tinggi
Kedua, banyak
menangis (cengeng)
Ketiga, lengah
atau lupa pada kewajiban agama seperti tidak mengerjakan shalat, serta tidak
membiasakan membaca al-qur’an atau bacaan wirid untuk membentengi diri
Keempat, suka
mengumbar syahwat
Kelima,
melakukan amalan tetapi dengan niat yang tidak bagus
Keenam,
mengganggu setan, seperti mengencingi pokok pohon besar yang sering menjadi
rumah setan
Ketujuh, setan
memang sedang menyukai dirinya, karena dia sering telanjang tidak dalam keadaan
mandi
Kedelapan,
bermaksiat kepada Allah Swt.
_____________________________________________
(26)SAYYID ABUL HASAN ALI AL-HASANI AN-NADAWI
(Sayyid Abu Hasan bin Abdul hayy bin Fakhruddin bin ‘Aliy
al-Hasani) :
-
Penyakit terparah yang sedang diderita dunia Islam dewasa ini ialah
merasa tenang, tenteram dan puas dengan kehidupan duniawi. Tidak peduli
terhadap keadaan yang serba rusak, tenang tenteram, terlampau berlebih-lebihan,
sehingga hatinya tidak cemas melihat kerusakan, tidak terkejut melihat
penyelenwengan, tidak gelisah menyaksikan kemungkaran, dan seolah-olah tidak
ada lagi yang perlu diperhatikan selain sandang pangan.
-
Apabila
dunia Islam hendak berdiri diatas kaki sendiri dan hendak berfikir dengan alam sendiri, ia harus sanggup melawan
perasaan tunduk kepada barat. Ia harus mempunyai cendekiawan-cendekiawan besar
sendiri dan harus memiliki penulis-penulis ulung sendiri. Mereka harus mampu
melihat kelemahan peradaban barat dan mengungkap serta melancarkan kritik.
Mereka harus dapat meneliti dan memeriksa pendapat-pendapat kaum orientalis
barat, menolak tulisan-tulisan mereka yang salah dan memperbaiki
kekeliruan-kekeliruannya. Tidak bisa tidak mereka harus mendalami berbagai
cabang ilmu agama islam agar hasil-hasil pemikirannya dapat dijadikan bahan oleh
kaum orientalis di eropa dan Amerika untuk membetulkan pendapat-pendapat mereka
yang keliru.
-
Orang-orang yang berani menghadapkan jiwa raga dan nasib hidupnya
kepada bahaya maut, orang-orang yang berani mempertaruhkan pekerjaan dan mata
pencahariannya dan rela menderita kerugian betapapun besarnya adalah
pahlawan-pahlawan sejati.
-
Suatu
kebahagiaan apabila harta benda atau
usaha beberapa prang mengalami kerugian demi keselamatan manusia dari siksa
Allah dan azab neraka.
-
Jika dunia Islam ingin melanjutkan kehidupan dan ingin bebas dari
perbudakan orang lain, atau bila ia ingin memainkan peranan sebagai pemimpin
bangsa-bangsa di dunia, pertama-tama ia harus merdeka di bidang pendidikan dan
pengajaran. Bahkan ia harus dapat memegang pimpinan atas ilmu pengetahuan.
-
Sesungguhnya
sistem pendidikan modern sekarang ini tidak mampu mengajarkan mata murid untuk
menangis dan tidak mampu pula menanamkan sifat khusyu’ ke dalam hatinya.
-
Satu hal yang paling dikhawatirkan akan merusak kehiduopan ummat,
yang akan menjerumuskannya kedalam bencana dan malapetaka, dan yang akan
membuatnya sebagai mangsa bagi orang-orang munafik dan permainan kaum
petualang; ialah hilangnya kesadaran dikalangan ummat Islam. Dengan hilangnya
kesadaran mereka mudah terpikat oleh segala macam ajakan, mudah hanyut dalam
gelombang, mudah tunduk kepada orang yang berkuasa, bersikap masa bodoh
terhadap kemungkaran, dan sabar menerima kezaliman. Apabila ummat sudah
kejangkitan penyakit-penyakit seperti itu, ia tidak akan mau memikirkan banyak
urusan,tidak mau menempatkan sesuatu pada tempatnya, tidak dapat
membedakan kawan dan lawan, tidak dapat membedakan yang baik
dari tipu muslihat yang jahat, tidak mampu menarik pengertian dari berbagai
kejadian dan peristiwa, tidak mau belajar dari pengalaman, dan tidak dapat
menarik manfaat dari terjadinya pelbagai macam bencana.
_____________________________________________
(27)HABIB ABDURRAHMAN bin SMITH :
-
Biasanya,
hanya orang yang memendam rindu yang luar biasa
yang bisa mimpi bertemu beliau (Rasulullah Saw)
-
Adapun kiat agar bisa mimpi bertemu Rasulullah Saw yaitu kita harus
terus memupuk kecintaan kepada Rasulullah, karena orang yang cinta berat bisa
bertemu didalam mimpi. Sedang kalau mau tidur diharapkan sebelumnya berwudhu,
kalau sempat shalat 2 rakaat dan selalu membaca do’a tidur serta membaca
shalawat kepada nabi Muhammad saw hingga tertidur.
-
Kaum
muslimin harus meningkatkan kualitas diri, karena akan berpindah dari satu
tempat ketempat yang lain.
Pertama, dari
keraguan menuju kepada keyakinan kepada Allah Swt.
Kedua,
berpindah dari riya’ kepada ikhlas,
Ketiga, dari
kibr (kesombongan) kepada tawadhu’
(rendah hati)
Keempat, kita
berpindah dari kehidupan duniawi yang serba menggoda tapi bersifat sementara
kepada hidup selama-lamanya, kita berpindah kealam zuhud menuju alam akherat.
Maut akan datang secara tiba-tiba, dan kita berada dalam majelis ini dalam
rangka mencari bekal ketika berada dialam barzakh serta alam akherat.
Kelima, kita
harus bisa meninggalkan kehidupan yang penuh permusuhan, menuju kehidupan yang
penuh persahabatan dan kedamaian.
_____________________________________________
(28)HABIB ABDUL KADIR bin
HADI AL-HADDAR :
-
Saya melihat, setiap orang mempunyai kelebihan dalam dakwah, yang
kalau dimanfaatkan secara maksimal akan membuat dakwah itu berhasil. Ada orang
yang dengan istiqamah mengambil peran dibelakang layar, dengan ikhlas dan
tawadhu’ melancarkan perjuangan mengharumkan agama Allah.
-
Saya
tidak mengajar, lebih tepat belajar bersama dengan ustadz-ustadz yang lain.
Kalau kebetulan saya duduk dengan teman-teman, saya menerangkan apa yang dapat
saya sampaikan. Kalau untuk pidato, saya bukan ahlinya.
_____________________________________________
(29)HABIB ALWI bin HUSEIN AIDID :
-
Sewaktu antum naik mimbar, baik berceramah maupun menjadi khatib
jum’at, antum sama juga mewakili Rasulullah. Dan di kanan kiri antum, malaikat
menyaksikan. Maka, jaga ucapan antum.
______________________________________________
(30)HABIB ABDURRAHMAN bin
ABDULLAH BILFAQIH :
-
Kalau
kita ingin belajar maupun bertanya, segeralah membaca al-Qur’an atau hadits,
atau bertanya kepada para ulama yang mengetahui kedua sumber Islam tersebut.
-
Ketahuilah, sesungguhnya thariqah anak cucu nabi (sadah, jamak
untuk Sayyid) dari keluarga Abi Alawi (Bani Alawi) merupakan salah satu
thariqah kaum sufi yang dasarnya adalah ittiba’ (mengikuti) al-Qur’an dan
sunnah, sedangkan bagian utamanya (ra’suha) adalah Sidqul iftiqar ( benar-benar merasa butuh
kepada Allahj) dan Syuhudul minnah (kesaksian bahwa semuanya adalah karunia
Allah semata).
_____________________________________________
(31)HABIB AHMAD bin ABUBAKAR
bin SMITH :
-
Ilmu
agama yang dimaksud adalah semua ilmu yang dianjurkan oleh syari’at untuk
dipelajari, seperti ilmu tafsir, hadits,fiqih dan semua ilmu yang mendukung
ilmu-ilmu diatas, serta ilmu tauhid yang melindungi seseorang dari
aqidah-aqidah yang sesat, dan ilmu tasawuf, yang membersihkan hati dan
melindungi amal dari segala hal yang dapat merusaknya. Sedangkan amal yang
dimaksud adalah semua amal yang dianjurkan oleh islam untuk diamalkan, dan pengamalannyapun
dilandasi ilmu.
______________________________________________
(32)HABIB ALI ZAINAL ABIDIN
bin ABDULLAH bin AHMAD AL-KAFF :
-
Orang yang bertakwa itu adalah orang yang mendapat jalan keluar
dari permasalahan yang dihadapi. Dalam menghadapi urusan dunia, tidak cukup
haanya dengan kekuatan fisik dan pikiran, tapi juga dengan kekuatan iman. Kunci
kesuksesan hidup di dunia ini adalah ketergantungan seseorang kepada Allah.
-
Dekatkan
diri kepada Allah dengan ssungguh-sungguh, perbaiki ibadah dan lakukan usaha
dengan sempurna. Baru mohon dan berdo’a kepada Allah. Dahulukan Allah sebagai
yang memiliki. Lihatlah ketika bangun tidur, kita disuruh shalat dulu,
beribadah dulu, baru sehabis itu kita berusaha mencari rezeki.
-
Rezeki yang paling baik adalah yang dicari hari ini dan digunakan
hari ini, besok dicari lagi, seperti burung.
-
Dunia
ini adalah fasilitas untuk kepentingan kita didunia dan akherat. Jangan jadikan
dunia sebagai tujuan hidup yang sebenarnya. Hidup yang sebenarnya adalah
diakherat. Dunia bukanlah tujuan hidup, tapi alat untuk mencapai tujuan hidup.
Tujuan hidup yang sebenarnya, baik didunia maupun akherat, adalah ridha Allah.
Harta, kekayaan dan berbagai fasilitas duniawi hanyalah alat. Jangan jadikan
itu sebagai tujuan. Tanpa pernik-pernik itupun seorang muslim bisa menggapai
redha Allah.
-
Harusnya ulama memikirkan ummat secara terus menerus, ummat janagan
dijadikan objek. Ketika belum terkenal, giat melayani ummat, menyayangi orang
yang lemah, dan bergaul dengan siapa saja.Tapi kalau sudah terkenal, mereka
menjadi sulit ditemui, menghindari orang miskin, dan dhuafa. Kalau akan
ditemui, alasannya selalu tidak ada waktu. Tapi ironisnya, kalau yang datang
orang kaya, mempunyai pengaruh, akan disambut dengan terbuka dan senang hati.
Karena ada keinginan untuk juga menjadi orang kaya dan berpengaruh. Ummat yang
melihatnya akan bingung. Bisa saja orientasi hidup mereka juga akan mencari
harta dan kekayaan sebanyak-banyaknya dengan cara apapun.
______________________________________________
(33)HABIB ABDULLAH ZAKIY bin SYECH AL-KAFF :
-
Saya
selalu lapar tabaruk.
-
Saya sebetulnya bukan santri, tetapi hanya sebagai pendengar ceramah-ceramahnya.
-
Jika
Allah menghendaki kebaikan pada hamba-Nya, Dia akan menghilangkan penghalang
(hijab) anatara diri-Nya dan jiwa yang merupakan lauh (lembaran). Di dalamnya
terukir arti yang terselubung, lalu jiwa itu mengibaratkan rahasia-rahasia
tersebut menurut kehendaknya kepada hamba Allah yang dikehendaki. Hakikat
hikmah dapat diperoleh melalui ilmu laduni. Selama manusia belum sampai pada
erajat itu, dia tidak bisa disebut al-Hakim, orang yang arif dan bijaksana.
Karena itulah, ilmu hikmah merupakan anugerah dari Allah.
_____________________________________________
(34)HABIB ALI ZAINAL ABIDIN AL-HABSYI
:
-
Kita harus pandai mengambil hati manusia, mengajaknya agar mau
bertaubat agar dijauhkan dari musibah.
-
Jaanganlah
kita melihat sisi kehidupan seseorang pada masa lalunya yang kelam saja, siapa
tahu sekarang hatinya terbuka dan mau bertaubat.
_____________________________________________
(35)SAYYID ABUL A’LA
AL MAUDUDI :
(Abul a’la bin
Hasan al-Maududi) :
-
Apabila watak suatu bangsa telah lebur dalam kepribadian bentuk
lain, berarti kehancuran bagi bangsa itu sendiri.
-
Kalau
ummat Islam ingin supaya peradaban dan kebudayaan Islam tetap utuh, maka sikap
dan akhlak hidup setiap muslim harus tetap abadi. Oleh karena itu, sejak dari
sekarang dengan rasa penuh tanggungjawab dari pemimpin-pemimpin ummat islam
dewasa ini, harus mewariskan kepemimpinan yang baik kepada calon-calon generasi
penerus, sebagaimana yang telah diwariskan dari mujahid-mujahid islam
terdahulu.
-
Bagi seorang muslim tidak ada rasa cinta yang mendasar, kecuali
rasa cinta kepada Allah Swt dan Rasul-Nya dan agama Islam. Apabila rasa cinta
yang demikian terdapat didalam setiap jiwa manusia, kemudian dapat dilemahkan,
sehingga lebih lemah dari sarang laba-laba, maka dapat dipastikan bahwa rasa
egoisme dan individualisme akan tumbuh didalam jiwa mereka. Sehingga dengan
demikian mereka itu tidak enggan lagi untuk mengorbankan sesuatu yang paling
berharga, mahal lagi suci demi kepentingan diri mereka sendiri. Inilah sumber
dari segala pengkhianatan.
-
Kaum
wanita hendaklah dididik mengerti, bahwa kebudayaan barat adalah kebudayaan
yang merusak, memperbudak dan mematikan insaniyah kewanitaan sehingga secara
berangsur-angsur turun kepada derajat hewani yang hanya mementingkan materi
belaka.
-
Berlanjut dan utuhnya seluruh aspek kehidupan generasi muda islam,
tergantung kepada usaha yang dilakukan oleh ummat islam dewasa ini dalam
mewariskan kebudayaan Islam kepada mereka, menurut metode petunjuk Ilahi.
Kebudayaan tersebut telah diwarisi dari ummat Islam terdahulu, yaitu kebudayaan
yang membedakan ummat Islam dengan bangsa yang bukan Islam.
_____________________________________________
(36)HABIB ALI bin ALWI bin ALI
AL-HABSYI :
-
Syarat
orang bisa membaca kitab adalah belajar ilmu nahwu. Kalau tidak mempelajari
nahwu, ia tidak bisa membaca kitab. Nahwu adalah grammar (tata bahasa) untuk
membuka khazanah kitab kuning karya para ulama.
-
Berdakwah itu ada pengaruh ke jiwa. Sekalipun sakit, kalau untuk
berdakwah jadi tidak sakit. Saya sering kena penyakit pusing dan badan cepat
lelah. Kalau sudah untuk berdakwah, penyakit itu hilang, semacam jadi obat, dan
tidak terasa.
-
Dalam
hal membaca maulid simthud durar (maulid al-habsyi) ada kaidah yang semestinya
diikuti : bagusnya dibaca secara keseluruhan. Jika akan dipersingkat, baca
semua dari awal sampai mahalul qiyam. Lepas itu, fase (pasal) pertama mahalul
qiyam dibaca sampai habis. Baru diakhiri dengan pasal paling akhir dan ditutup
do’a. Jadi tidak asal potong.
-
Bagaimana cara meraih mahabbah itu ? Mari banayak-abanyak membaca
shalawat. Dengan membaca baanyak kisah maulid, kita juga berdzikir, sehingga
do’a do’a kita pun membuka pintu mahabbah-Nya.
_____________________________________________
(37)HABIB ALWI bin SALIM ALAYDRUS
:
-
Kalau
kamu takhaluq (berpegangan pada guru,
biasanya seorang syaikh), Insya Allah kamu akan dibimbing, meskipun sang guru
telah meninggal. Jadi seorang murid tetap punya hubungan bathin.
_____________________________________________
(38)HABIB ALI bin HASAN bin
ABDURRAHMAN AL-KAFF
-
Dalam dakwah jangan pernah membicarakan hal duniawi, apa yang
disampaikan Rasulullah itulah yang kita tiru.
-
Banyak
cara kita untuk menghidupkan syiar Islam, salah satunya, misalnya iklan-iklan
yang ada dijalan dimodifikasi, berupa baliho yang bertuliskan asmaul husna
beserta artinya, sedangkan nama pengiklannya cukup ditulis dibawahnya.
______________________________________________
(39)HABIB ABDURRAHMAN bin SYEKH ALATAS :
-
Yang paling utama kami tekankan disini adalah adab dan akhlak
santri. Kami menggugah kesadaran mereka agar setiap perbuatan yang dilakukan
mereka, semua berdasar pada kesadaran mereka sendiri. Tidak ada fungsinya orang
yang memiliki ilmu tapi dia tidak beradab dan berakhlak. Bisa jadi ilmunya akan
merusak bumi dan isinya.
_____________________________________________
(40)HABIB AHMAD bin HASAN AL-ATTAS
:
-
Menjadi
imam adalah suatu perbuatan beramal kepada Allah. Azan adalah sifat berdakwah
atau seruan. Amalan kepada Allah tentu lebih utama daripada seruannya. Untuk
itulah kita tidak pernah mendapati Rasulullah menjadi muazin – beliau selalu
menjadi imam. Sekiranya Nabi mengumandangkan azan, wajiblah bagi sekalian yang
mendengarnya untuk datang dan menjawab panggilannya.
-
Seseorang yang menziarahi aulia, apakah masih hidup atau sudah
meninggal Allah Swt akan memberinya
pahala seperti beribadah sampai putus-putus anggota badannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar